"...pergunakanlah waktu yang ada dengan sebaik-baiknya karena hari-hari ini adalah jahat."(Efesus 5:16, AYT)

Semoga, pada hari-hari yang luar biasa ini, kita para pendeta memiliki lebih banyak waktu untuk membaca. Kita mungkin tidak akan pernah mendapatkan kesempatan seperti ini lagi dalam hidup kita. Mari kita pergunakan dengan sebaik-baiknya.

Saya menganjurkan kepada Anda untuk membaca buku-buku yang dapat membantu pelayanan Anda berbuah lebih banyak lagi dibandingkan sebelumnya. Setelah kita melalui ini, orang-orang akan sangat senang untuk kembali ke gereja. Banyak di antara mereka akan memiliki pandangan yang sangat terbuka. Mari, jangan kecewakan mereka. Janganlah kita meneruskan pola membosankan yang kita pakai pada masa lalu. Allah memberikan kita kesempatan bersejarah untuk melakukan pembaruan.

Berikut ini merupakan tiga buku mengenai kebangkitan yang saya rekomendasikan untuk dibaca dalam masa-masa persiapan, saat kita mengusahakan apa yang bisa saja merupakan masa-masa terbesar dalam hidup kita:

Yang pertama, 'Jonathan Edwards on Revival' (Jonathan Edwards tentang Kebangkitan - Red.) yang mengandung tiga esai singkat. 'A Narrative of Surprising Conversions' (Sebuah Narasi dari Perubahan yang Mengejutkan - Red.) menceritakan tentang pencurahan Roh Kudus di gereja Jonathan Edwards pada tahun 1735. Dia tidak membuatnya terjadi. Dia juga terkejut -- seperti yang tertuang dalam judul esainya tersebut. 'The Distinguishing Marks of a Work of the Spirit of God' (Tanda-Tanda yang Jelas dari Pekerjaan Roh Tuhan - Red.) memberikan kita pengkategorian yang bijak dari Perjanjian Baru, untuk mengetahui perbedaan antara pengalaman nyata bersama Allah dan pengalaman yang dibuat-buat sendiri oleh kita. 'An Account of the Revival of Religion in Northampton 1740-1742' (Sebuah Laporan dari Kebangkitan Keagamaan di Northampton 1740-1742 - Red.) merupakan surat yang ditulis Jonathan Edwards kepada seorang pendeta di Boston, yang memberikan gambaran tentang bagaimana Allah menjamah gereja itu kembali.

Dikarenakan Jonathan Edwards adalah seorang teolog yang serius, pengalaman-pengalamannya yang di luar nalar tersebut membuat hal-hal tersebut menjadi lebih luar biasa.

Yang kedua, 'A God-Sized Vision: Revival Stories that Stretch and Stir' (Sebuah Visi Sebesar Tuhan: Cerita-Cerita Kebangkitan yang Memperluas Jangkauan dan Mengaduk-Aduk - Red), yang ditulis bersama oleh Collin Hansen dan John Woodbridge, yang merupakan seorang jurnalis dan seorang sejarawan. Buku ini tidaklah sensasional, tetapi secara apa adanya memberikan kesaksian tentang Kristus yang bangkit dan menyatakan Ia sebagai Pribadi yang dapat dirasakan kehadiran-Nya bahkan pada masa sekarang ini. Kesimpulan buku ini mencakup hal-hal yang dapat menolong kita dalam kehidupan kita sehari-hari.

Kita, para pendeta, senantiasa memohon kepada Allah untuk memberkati pekerjaan tangan kita. Akan tetapi, bagaimana jika kita meminta Dia untuk mengerjakan menurut cara-Nya? Bagaimana jika kita membuka diri kepada-Nya hingga pada level yang sedalam itu? Dalam buku-buku inilah terdapat kisah dari orang-orang percaya yang benar-benar melakukannya. Kisah-kisah mereka sungguh 'memperluas jangkauan dan mengaduk-aduk.'

Yang ketiga, 'Dynamics of Spiritual Life: An Evangelical Theology of Renewal' (Dinamika Kehidupan Spiritual: Sebuah Teologi Penginjilan Pembaruan - Red.) ditulis oleh Richard F. Lovelace, yang menawarkan kepada kita para pendeta baik segi teologis maupun pendekatan praktis untuk melayani yang ditandai dengan kuasa yang diperbarui. Ringkasan yang terdapat di halaman 75 itu sendiri senilai dengan harga buku tersebut. Ringkasan tersebut juga memuat daftar hal-hal yang dapat memimpin gereja kita keluar dari pola lama yang membosankan ke dalam wilayah berkat rohani yang belum pernah dialami oleh beberapa orang di antara kita.

Berikut merupakan uraian yang saya tulis untuk buku Richard F. Lovelace: "'Dynamics of Spiritual Life' (Dinamika Kehidupan Spiritual - Red.) telah memberi kontribusi unik dalam pelayanan saya. Tidak pernah ada orang lain yang menjelaskan kepada saya suatu prinsip yang dapat mengarahkan suatu gereja ke dalam kondisi siap dibangkitkan (diubahkan). Kecemerlangan buku ini bukanlah karena Richard F. Lovelace menemukan strategi baru dalam hal penggembalaan. Akan tetapi, ia menunjukkan kepada kita, dalam cara-cara yang praktis, bagaimana Injil merupakan perwujudan kuasa Allah untuk keselamatan berkelanjutan bagi kita."

Ketika kita berhasil melewati COVID-19 yang mengerikan ini, ribuan orang akan kembali ke gereja merindukan pengalaman nyata pribadi dengan Allah yang hidup. Mari persiapkan diri kita. Mari lepaskan pola-pola lama pada masa lalu yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan menggapai dengan iman apa yang hanya dapat dilakukan oleh Allah. (t/Pingkan)

Diterjemahkan dari: