Akhir pekan lalu, saya mengirim putri saya kembali ke kampus. Biasanya, setelah dia melakukan perjalanan sepanjang hari, saya benar-benar lega melihat tiga kata singkat ini muncul di telepon saya: "kembali ke kampus." Akan tetapi, kali ini, kelegaan dan rasa syukur saya yang tulus atas semua mil yang ada di belakangnya berkurang oleh ketidakpastian tentang apa yang mungkin terjadi di depannya dan komunitas kampusnya. Dan, saya tidak sendirian dalam kegelisahan saya.

Menghadapi virus yang belum berakhir, para orang tua khawatir mengirim anak-anak mereka kembali ke sekolah untuk semester kedua, entah anak-anak mereka di prasekolah atau sekolah pascasarjana atau di antaranya. Akan tetapi, sama seperti "ada masa untuk segala sesuatu, dan ada waktu yang tepat untuk segala sesuatu di bawah langit" (Pengkhotbah 3:1, AYT), demikian pula, ada doa untuk setiap pikiran dan hati orang tua yang cemas.

1. Di mana ada kekhawatiran, berdoalah untuk damai sejahtera.

"Janganlah khawatir tentang apa pun juga. Namun, dalam segala sesuatu nyatakan keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan serta ucapan syukur. Damai sejahtera Allah yang melampaui segala pengertian akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Yesus Kristus." (Filipi 4:6-7, AYT)

Ya Allah,

Engkau adalah Yahweh-Shalom, damai sejahtera kami, dan saat kami cemas mengirim anak-anak kami kembali ke sekolah, kami membutuhkan damai sejahtera-Mu lebih dari sebelumnya. Engkau berkata kepada kami untuk tidak khawatir tentang apa pun, dan Engkau tidak meninggalkan kami pada saat itu: Engkau memberikan jalan dari kekhawatiran menuju damai sejahtera. Tolong bantu kami menundukkan pikiran kami yang cemas dan menggantinya dengan doa dan permohonan. Bantu kami untuk menjalin doa kami dengan ucapan syukur kepada-Mu -- untuk anak-anak yang kami doakan, untuk perlindungan yang telah Kauberikan di masa lalu, untuk perawatan medis, untuk guru yang berdedikasi, untuk kesempatan belajar. Dan kemudian, ketika kami telah berdoa kepada-Mu dan mengajukan permohonan kepada-Mu dan berterima kasih kepada-Mu, penuhilah kami dengan damai sejahtera yang melampaui apa yang dapat kami pahami -- damai sejahtera yang begitu kuat, yang sering kali tidak masuk akal di dunia ini.

Terima kasih bahwa damai sejahtera-Mu bukanlah sesuatu yang harus kami usahakan sendiri, melainkan karunia yang Engkau berikan kepada kami saat Engkau menghadapkan wajah-Mu ke arah kami. Biarlah kami dikuasai oleh damai sejahtera-Mu sehingga -- bukan kekhawatiran -- yang memiliki otoritas dalam hidup kami. Dan di mana, dengan kekuatan kami sendiri, kami akan keluar dalam kegelapan dan dipimpin oleh kecemasan, sebaliknya tolonglah kami untuk "keluar dengan sukacita dan akan dihantar dengan damai" (Yesaya 55:12, AYT).

Dalam nama Yesus,

Amin

2. Di mana ada bahaya, berdoalah untuk keamanan.

"Namun, biarlah semua orang yang berlindung di dalam Engkau bersorak-sukacita. Biarlah mereka berseru karena sukacita selama-lamanya. Lindungi mereka, supaya mereka yang mengasihi nama-Mu boleh bersukacita di dalam-Mu." (Mazmur 5:11, AYT)

Ya Allah,

Engkau adalah Pelindung kami, Benteng Perkasa kami, Penjaga kami. Sebagai Bapa surgawi kami, Engkau menyembunyikan kami di bawah bayang-bayang sayap-Mu dan menyediakan kami perlindungan di sana. Sebagai orang tua duniawi, mohon bimbing kami untuk membuat keputusan bijak yang mendorong keamanan anak-anak kami. Bantu kami mengetahui batasan apa yang harus diletakkan bagi mereka untuk meningkatkan sasaran mereka untuk tetap sehat. Tolong tuliskan pengertian di benak dan hati mereka, agar mereka mengetahui segala larangan yang kami berikan kepada mereka bukan dimaksudkan untuk menjauhkan mereka dari sesuatu yang baik tetapi untuk melindungi mereka demi sesuatu yang lebih baik.

Terima kasih karena Engkau selalu menjaga anak-anak kami saat mereka tidak terlihat oleh kami; terima kasih bahwa mereka tidak pernah lepas dari pandangan-Mu. Lindungi mereka dari infeksi, penyakit, dan bahaya. Anugerahi mereka dengan kesehatan mental, fisik, spiritual, dan emosional. Perkuat mereka untuk melatih disiplin diri dan pengendalian diri. Tolong lindungi dan sediakan bagi orang-orang yang berinteraksi dengan mereka saat mereka jauh dari kami -- guru mereka, sopir bus, pelatih, konselor. Bantu kami meredakan kekhawatiran anak-anak kami dengan menunjukkan kepada mereka setiap hari bahwa kami percaya Engkau akan menjaga "kedatangan dan kepergian mereka dari sekarang sampai selama-selamanya" (Mazmur 121:8, AYT).

Dalam nama Yesus,

Amin

3. Di mana ada ketidakpastian, berdoalah untuk kepastian.

"Aku selalu menempatkan TUHAN di hadapanku. Karena Dia ada di sebelah kananku, aku takkan goyah. Karena itu, hatiku bersukacita dan kemuliaanku bergembira. Ya, tubuhku juga tinggal dengan aman." (Mazmur 16:8-9, AYT)

Ya Allah,

Engkau adalah kekuatan di hari-hari kami. Engkau tidak berubah dan tidak tergoyahkan -- pengharapan kami yang pasti dan teguh. Pada suatu waktu di masa lalu ketika rencana hari-hari anak-anak kami (dan kami sendiri) terasa seolah-olah akan berubah sewaktu-waktu, Engkau adalah batu karang kami yang kekal.

Ketika pikiran kami berputar-putar dengan "bagaimana jika" tentang anak-anak kami yang kembali ke sekolah, ingatkan kami bahwa kami memiliki dua pilihan utama: masuk secara gegabah dengan apa yang tidak kami ketahui, atau melihat kepada Dia yang "berjalan dalam angin puting beliung dan badai" (Nahum 1:3, AYT) -- dan mengklaim siapa yang kami kenal. Engkau adalah penyembuh yang masih bekerja secara fisik, spiritual, mental, dan emosional. Engkau adalah pembuka jalan yang masih membelah laut dan memindahkan gunung. Engkau adalah ramuan ajaib kami yang masih menyediakan roti setiap hari.

Tolong kami, oh Allah, untuk memberikan perhatian yang tepat untuk ketidakpastian dan kegelisahan dalam pandangan kritis kami sebagai orang tua dan sebagai manusia dan arahkan mata kami untuk melihat-Mu dan menjaga mata iman pada-Mu.

Dalam nama Yesus,

Amin

4. Di mana ada penyakit, berdoalah untuk kesembuhan.

"Sembuhkan aku, TUHAN, maka aku akan sembuh. Selamatkanlah aku, maka aku akan selamat. Sebab, Engkaulah pujianku." (Yeremia 17:14, AYT)

Ya Allah,

Engkau adalah penyembuh kami. Engkau adalah Tabib Agung. Engkau menciptakan dan membentuk tubuh anak-anak kami dengan sangat luar biasa; mereka adalah hasil karya-Mu yang benar-benar hebat. Namun, semua tubuh kami ada di dunia yang rusak dan tidak sempurna yang penuh dengan penyakit dan luka, sehingga sering kali mereka juga tidak sempurna dan tidak sehat.

Terima kasih atas semua cara-Mu memelihara kesejahteraan anak-anak kami pada masa lalu. Kami mohon agar Engkau terus menjaga kesehatan fisik dan mental mereka, bahkan pada masa pandemi ini. Akan tetapi, ketika mereka sakit, kami meminta kekuatan penyembuhan-Mu atas mereka. Ingatkan kami sementara kami menunggu kesembuhan datang bahwa contoh kesembuhan dalam Firman-Mu sering kali dilekatkan pada kebebasan. Kebebasan dari isolasi, kebebasan dari pengucilan, kebebasan dari keputusasaan, kebebasan dari kesepian. Bekerjalah di tengah penyakit anak-anak kami untuk mencapai kebebasan yang akan jauh melampaui kembalinya mereka ke kesehatan fisik. Bebaskan mereka dari ketakutan akan apa yang mungkin terjadi, dari kesibukan yang tidak sehat, dari pengejaran status, dari jarak dengan-Mu. Sembuhkan mereka dengan segala cara yang mereka butuhkan untuk disembuhkan.

Dalam nama Yesus,

Amin.

5. Di mana ada kekecewaan, berdoalah untuk penebusan.

"Maka, kamu akan tahu bahwa Aku, TUHAN, adalah Juru Selamatmu dan Penebusmu, Yang Mahakuasa dari Yakub ... Kamu akan menyebut tembok-tembokmu 'Keselamatan' dan pintu-pintu gerbangmu 'Pujian'." (Yesaya 60:16,18, AYT)

Ya Allah,

Engkau adalah penebus kami. Engkau adalah pengganti yang hebat. Engkau membayar harga untuk apa yang ditawan dan membelinya untuk kebebasan. Engkau mengambil apa yang dimaksudkan untuk keburukan dan merebutnya kembali untuk kebaikan. Engkau mendatangkan keindahan dari abu dan mengubah duka menjadi tarian.

Ketika anak-anak kami menjalani hari-hari mereka di bawah bayang-bayang virus yang masih mengancam, kekecewaan selalu mengintai. "Kehidupan normal" -- atau suatu kemiripan baru -- sering kali ditunda atau ditangguhkan. Pendidikan, persahabatan, kegiatan ekstrakurikuler, acara yang telah lama ditunggu-tunggu ... tidak ada yang kebal terhadap efek dari sesuatu yang tidak dapat kami lihat atau kendalikan sepenuhnya. Namun, apa yang Engkau izinkan, juga akan Engkau tebus. Engkau adalah Allah atas pembatasan dan tujuan, dan karena itu Engkau tidak pernah menyia-nyiakan rasa sakit atau ketidaknyamanan anak-anak kami. Ketika anak-anak kami kehilangan, tolong tebus dengan beberapa keuntungan yang tidak mereka duga. Saat mereka disuguhi duka, tebuslah dengan suka cita yang datang di pagi hari. Ketika mereka diberikan isolasi, tebuslah dengan persekutuan dengan-Mu.

Dan, dalam semua ini, tolong bawa putra dan putri kami yang terkasih ke situasi bahwa "maka" mereka tahu bahwa Engkau, Tuhan, adalah Juru Selamat mereka, Penebus mereka, Yang Mahakuasa.

Dalam nama Yesus,

Amin

6. Di mana ada ketakutan, berdoalah untuk iman.

"Dia akan menyelimutimu dengan kepakan-kepakan-Nya, dan di bawah sayap-Nya, kamu akan menemukan perlindungan, kesetiaan-Nya adalah perisai dan dinding perlindungan. Kamu takkan takut pada kengerian malam, atau anak panah yang beterbangan pada siang hari, atau wabah penyakit yang berjalan di kegelapan, atau penghancuran yang menyerang pada siang hari." (Mazmur 91:4-6, AYT)

Ya Allah,

Engkau adalah tempat perlindungan kami. Engkau adalah perisai kami. Berkali-kali, dalam Firman-Mu, Engkau menghampiri umat-Mu dan menghibur mereka dengan perintah ini: "jangan takut." Sebagai orang tua yang mengirim anak-anak kami kembali ke sekolah dalam keadaan yang tidak akan pernah kami pilih untuk mereka, kami mendengar Engkau mengucapkan kata-kata yang sama kepada kami, agar kami dapat mengungkapkannya kepada anak-anak kami. Namun, pada apa kami bisa mendasarkan kurangnya rasa takut ini? Ketidakpedulian? Kebodohan? Tidak, dalam Firman-Mu, perintah-Mu untuk tidak takut selalu diikuti oleh beberapa dasar untuk mematuhi perintah ini. Dan, karena Engkau adalah diri-Mu yang dahulu, Engkau meminta kami bahkan sekarang untuk tidak takut dengan secara implisit meminta kami melakukan sesuatu yang lain: untuk memercayai-Mu. Untuk memiliki keyakinan pada siapa Engkau dan apa yang akan Kaulakukan.

Ketika anak-anak kami takut atau ketika kami takut tentang (apa yang akan terjadi pada) mereka, bantulah mereka dan kami untuk menghadapi ketakutan dengan iman bahwa "Allahmu akan datang... Dia akan menyelamatkanmu" (Yesaya 35:4, AYT). Ketika kami berada dalam api atau banjir, bantulah kami menghadapi ketakutan dengan iman bahwa ketakutan ini tidak akan menyapu kami atau membakar kami (Yesaya 43:2). Dan, ketika kami merasakan Engkau meminta kami untuk melakukan sesuatu yang jauh melampaui kami, tolong kami menghadapi ketakutan dengan iman bahwa "tidak ada hal yang mustahil bagi Allah" (Lukas 1:37, AYT).

Dalam nama Yesus,

Amin

Saat anak saya kembali ke kampus, saya mengandalkan Allah untuk menenangkan pikiran dan hati saya. Kekhawatiran dan mengasuh anak mungkin berjalan beriringan, tetapi saya mencoba melatih pikiran saya untuk memahami, memikirkan, dan bertindak berdasarkan kenyataan yang jauh lebih penting: anak-anak saya berada dalam tangan yang tepat. Mereka berada di tangan yang menciptakan mereka. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : iBelieve
Alamat situs : https://ibelieve.com/motherhood/prayers-for-kids-going-back-to-school-amid-covid-surge.html
Judul asli artikel : 6 Prayers for Kids Going Back to School Amid COVID Surge
Penulis artikel : Elizabeth Spencer