Selamat datang pada tahun baru! Anda berhasil melewati tahun 2020 yang tidak diragukan lagi merupakan salah satu tahun yang paling menantang untuk pelayanan. Pada waktu ini, tahun lalu, Anda tidak tahu bahwa Anda harus benar-benar menganalisis ulang cara Anda melakukan pelayanan. Anda juga tidak menyangka pada waktu ini, tahun lalu, bahwa keluarga-keluarga yang Anda layani mungkin terlihat berbeda juga.
Jika pelayanan Anda seperti pelayanan saya, jemaat Minggu pagi kami terlihat sangat berbeda sejak kami kembali. Kami memiliki empat kelompok keluarga yang menjadi bagian dari perubahan.
1. Keluarga yang selalu terlibat sepanjang waktu. Keluarga-keluarga ini menghadiri setiap aktivitas Zoom. Mereka adalah orang-orang yang pertama kali muncul ketika gereja Anda dibuka kembali. Mereka hampir tidak melewatkan hari Minggu. Anda bahkan mungkin terkejut dengan keluarga mana yang -- selalu terlibat-. Jika gereja Anda seperti gereja kami, Anda memiliki beberapa keluarga yang merupakan pengunjung tetap sebelum pandemi yang kemudian menghilang, tetapi Anda juga melihat beberapa keluarga yang mengejutkan Anda dengan tingkat keterlibatan mereka yang tinggi.
Luangkan waktu untuk berterima kasih secara pribadi kepada keluarga-keluarga ini. Mereka mungkin tidak tahu bagaimana komitmen mereka menyemangati Anda selama masa pelayanan yang sangat sulit. Biarkan mereka tahu apa yang Anda lihat Allah lakukan di dalam dan melalui keluarga mereka. Fase selanjutnya dari pelayanan Anda akan dibangun di atas kesetiaan mereka.
2. Keluarga yang baru saja terhubung ke gereja Anda. Salah satu kejutan terbesar bagi saya ketika kami buka kembali adalah masuknya keluarga baru. Banyak keluarga telah pindah ke daerah kami selama pandemi. Banyak keluarga yang berpindah pada tahun 2020. Kami juga memiliki keluarga yang benar-benar baru bergabung dengan gereja. Pandemi meningkatkan keingintahuan rohani atau menyebabkan keluarga memprioritaskan ulang. Kami juga memiliki keluarga yang hadir sebelum pandemi secara sporadis, tetapi tidak melewatkan hari Minggu sejak kami membuka kembali dan sekarang akan dianggap sebagai inti.
Ingatlah bahwa keluarga-keluarga ini tidak memiliki titik acuan seperti apa pelayanan Anda sebelum pandemi. Komunikasikan dengan jelas dan jangan lupa untuk mengomunikasikan detail yang Anda anggap semua orang mengetahuinya. Keluarga baru tidak akan tahu di mana acara Anda selalu diadakan atau bahwa semua orang berdandan untuk acara tertentu itu. Mereka tidak tahu apa itu "normal". Semua yang Anda lakukan sejak pandemi dimulai adalah normal. Juga, luangkan waktu untuk menghubungkan keluarga baru dengan mereka yang telah menjadi bagian dari gereja Anda selama beberapa waktu. Cegah jemaat Anda merasa seperti dua kelompok dengan sengaja memperkenalkan keluarga satu sama lain.
3. Mereka yang baru saja kembali. Saat vaksin menjadi lebih umum dan faktor lain berubah, Anda akan mulai melihat lagi keluarga yang tidak hadir selama berbulan-bulan.
Keluarga akan merasa gugup. Mereka mungkin merasa canggung karena pergi begitu lama. Mereka mungkin masih berhati-hati saat berada di dekat orang-orang. Mereka juga mungkin sudah lama tidak berada di dekat siapa pun. Bersikaplah hangat dan ramah. Berfokuslah pada betapa senangnya Anda karena mereka ada di sana, bukan menekankan berapa lama mereka telah pergi. Hindari membuat mereka merasa bersalah.
Teruslah komunikasikan apa yang Anda lakukan untuk menjaga anak-anak tetap aman dan komunikasikan apa yang telah berubah sejak mereka terakhir hadir. Bagi banyak anak, ini akan seperti menghadiri gereja untuk pertama kalinya. Anak-anak yang sangat kecil mungkin bahkan tidak ingat pergi ke gereja. Jangan kaget dengan kecemasan akan perpisahan, anak-anak prasekolah yang menangis, anak-anak SD yang gugup, atau remaja yang menyendiri.
4. Keluarga yang belum kembali. Jika Anda membaca artikel yang ditulis oleh Sam Rainer ini, Anda tahu bahwa banyak yang memperkirakan bahwa kehadiran di gereja akan turun 20% bahkan ketika pandemi telah berakhir. Akan ada keluarga yang tidak kembali.
Buatlah daftar siapa yang masih belum kembali. Rekrut sebuah tim untuk secara pribadi menindaklanjuti setiap keluarga. Ketika Anda mengetahui bahwa sebuah keluarga telah pindah atau menghadiri gereja lain, hapus mereka dari daftar kontak Anda. Beberapa keluarga telah membiasakan diri.
Melecehkan orang biasanya tidak terlalu efektif, tetapi teruslah menanyakan kabar mereka secara berkala. Hindari rasa bersalah, dan lebih baik fokuslah pada hubungan. Anda juga bisa menggunakan daftar kontak sebagai panduan doa, terus mendoakan keluarga yang belum kembali. Pada masa mendatang, daftar ini juga bisa menjadi semacam daftar prospek. Undanglah secara khusus keluarga-keluarga ini ketika acara besar akan diadakan atau pelayanan baru akan diluncurkan. Sayangnya, akan ada keluarga di daftar Anda yang tidak kembali. Teruslah beri perhatian kepada mereka sebanyak mungkin, tetapi berikan sebagian besar perhatian Anda pada keluarga yang telah Allah bawa dan menjangkau orang-orang yang belum percaya.
Tahun 2021 pasti akan berbeda, tetapi Allah menyiapkan banyak hal luar biasa. Saat Anda membagikan kasih Yesus, kiranya Allah memberi Anda pemahaman untuk menjangkau setiap keluarga tepat di mana mereka berada. Selamat Tahun Baru! (t/Jing-Jing)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Church Leaders.com |
URL | : | https://churchleaders.com/children/childrens-ministry-articles/388658-four-types-of-church-families-in-2021.html |
Judul asli artikel | : | Four Types of Church Families in 2021 |
Penulis artikel | : | Jenny Smith |