Saat ini, Anda telah mendengar tentang virus corona (COVID-19) dan, tergantung pada apa yang Anda baca atau dengarkan, Anda mungkin bergumul dengan pertanyaan tentang cara terbaik untuk melindungi diri sendiri dan keluarga Anda.
Jika Anda atau seseorang dalam hidup Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau lanjut usia atau usia bayi, risikonya lebih tinggi, yang membuat keadaannya menjadi lebih intens. Situasi seperti ini membuat kita bertanya-tanya: Apakah virus menyebar melalui pertukaran uang? Atau kotak-kotak kiriman dari Amazon? Atau pria di sebelah Anda di bus? Orang di sebelah Anda hanya baru saja bersin, haruskah Anda tetap tenang dan berdoa atau menyemprot diri Anda dengan Lysol? Apakah Anda membutuhkan masker?
Jika Anda berjalan dalam hikmat Roh Kudus, Dia pasti akan membimbing.
Jadi, Apakah Kita Pergi ke Gereja Selama Wabah Virus Corona atau Tidak?
Setiap orang merespons secara berbeda dan ada sejumlah pertanyaan yang tidak terjawab, tetapi ada satu hal yang Anda yakini ketika Anda membangun hidup Anda di atas Yesus Kristus: Anda tidak sendirian, bahkan pada perairan yang sulit dalam kehidupan ini, Tuhan berjanji untuk bersama Anda (Yesaya 43:2) "bahkan sampai kepada akhir zaman." (Mat. 28:20)
Tentu saja, Anda ingin melakukan apa saja untuk tetap sehat. Beberapa daerah telah menutup sekolah dan ruang pertemuan publik, dan Presiden Trump telah membatasi perjalanan ke daerah-daerah yang memiliki tingkat infeksi tinggi.
Akan tetapi, bagaimana dengan gereja? Haruskah virus corona menghentikan kita pergi ke gereja? Jawabannya adalah tidak ada "satu ukuran yang tepat untuk semua", karena setiap orang memiliki keadaan yang berbeda, tetapi berikut adalah beberapa hal penting untuk dipikirkan ketika Anda mempertimbangkan keputusan Anda:
Perspektif Kelompok yang Pergi ke Gereja (di Tengah Pandemi)
Sebagai orang Kristen, selalu ada komponen iman yang bekerja. Kita hidup secara berbeda dari dunia. Kita memiliki dasar yang kuat di dalam Kristus. Kita terbiasa bertindak dalam dunia yang penuh dengan cobaan, penuh dengan bahaya, ancaman, dan penolakan.
Kita menjalani kehidupan dengan melihat hal-hal yang tidak terlihat dan percaya akan hal-hal yang belum terwujud. Sebenarnya, tragedi yang ditimbulkan oleh dosa di dunia ini bukanlah hal yang baru, dan kita semua pernah membaca kisah dalam Alkitab tentang berdiri dalam iman di tengah pencobaan. (Ef. 6:13)
Pernahkah Anda membaca 2 Korintus 11: 23-28 ? Masa-masa sulit adalah bagian dari kehidupan.
Ketika Anda berada di gereja, Anda memiliki komunitas iman Anda, yang bersepakat dalam doa, mengambil alih otoritas musuh dan atas hal-hal yang rusak di dunia ini. Ada kekuatan ajaib pada "dua atau tiga orang" yang berkumpul bersama!
Pada sisi atas Hal-hal positif dari 'pergi ke gereja bersama-sama' kita menikmati ibadat, nasihat, kesaksian, dorongan, dan, salah satu aspek doa yang paling kuat: Penumpangan tangan. (Yakobus 5:13-15)
Jika Anda bergumul dengan kekhawatiran seputar virus corona, ada baiknya mengandalkan keyakinan kuat dari orang Kristen lain. Jika Anda bergulat dengan pemikiran tentang teman dan anggota keluarga, atau peperangan biologis, atau agenda pemerintah, masalah vaksin dan yang lainnya, sesama pengunjung gereja akan berdoa bersama Anda, membicarakan Firman, dan mengingatkan Anda akan janji-janji Allah.
Ketika Anda Pergi ke Gereja Selama Bencana Meluas, Tetaplah Ikuti berita
Penulis Ibrani menulis, “Mari kita berpegang teguh pada pengakuan pengharapan kita karena Allah yang menjanjikannya adalah setia, mari kita mencari cara untuk dapat saling mendorong dalam mengasihi dan mengerjakan perbuatan-perbuatan baik, dan janganlah menjauhkan diri dari pertemuan ibadah kita bersama, seperti yang dibiasakan oleh beberapa orang. Akan tetapi, marilah kita saling menguatkan, terlebih lagi karena kamu tahu bahwa Hari Tuhan sudah semakin dekat." (Ibrani 10: 23-25 )
Intinya? Semakin buruk keadaan, semakin kita saling membutuhkan.
Jika Anda memutuskan untuk pergi ke gereja (dan Anda sendiri tidak memiliki gejala sakit), bersikaplah hati-hati dan cerdas. Jika Anda ingin mengenakan masker, silakan, meskipun dokter mengatakan itu tidak benar-benar diperlukan, karena virus menyebar lebih sering dari pertukaran kontak antara tangan dan permukaan benda-benda.
Pertimbangkan duduk sedikit lebih menyebar dari orang lain. Jangan berjabat tangan atau berpelukan selama beberapa minggu. Dan, jangan berharap bahwa gereja Anda telah membersihkan segalanya, karena kemungkinan besar, mereka belum membersihkannya. Anda adalah pelindung terbaik Anda sendiri, jadi hindari untuk menyentuh barang-barang, sering-seringlah mencuci tangan, membersihkan dengan sanitizer pada waktu-waktu di antaranya dan membawa sarung tangan karet untuk perlindungan ekstra jika Anda merasa lebih aman.
Tampaknya seperti banyak rintangan untuk sampai ke gereja, bukan?
Akan tetapi, pikirkan ini: Musuh akan menggunakan alat apa pun untuk membuat Anda terisolasi dari salah satu sumber kekuatan terbesar Anda — orang Kristen lainnya . Dan, jika takut pergi ke gereja membuat Anda tetap di rumah, itu adalah kemenangan bagi musuh. Dia tidak akan menyukai apa pun selain membuat Anda tetap tertindas dan hidup di bawah rasa takut dan, tentu saja, semua hal yang tidak diketahui tentang virus corona menimbulkan rasa takut di hati banyak orang.
Apakah ada risiko dan bahaya jika Anda terus pergi ke gereja selama ketakutan akan virus corona? Ya. Apakah ada risiko dan bahaya setiap hari dalam hidup Anda yang menimpa Anda, yang telah dibuat aman oleh Allah bagi Anda, risiko yang bahkan tidak akan pernah Anda ketahui? Ya.
Perspektif Kelompok yang Tetap Berada di Rumah Selama Pandemi
Seorang pria bijak (Ayah saya) pernah berkata: "jangan pernah menggunakan iman ketika kamu harus menggunakan kebijaksanaan." Ini adalah pengingat yang kuat bahwa Anda telah diberi alat yang tepat untuk membuat keputusan yang tepat. kebijaksanaan Allah telah ditanamkan dalam diri Anda melalui Roh Kudus-Nya.
Berjalan dengan "iman" mungkin bukan jawaban jika tinggal di rumah dengan kebijaksanaan adalah keputusan yang lebih tepat. Allah telah memberi Anda kemampuan untuk membedakan!
Dalam Lukas 4, ibu mertua Petrus jatuh sakit karena demam, pada masa ketika tidak ada ibuprofen untuk membantunya dan dia tidak menghadiri pertemuan gereja. Faktanya, Lukas, seorang tabib, mencatat bahwa dia ada di rumah.
Dalam Kisah Para Rasul 28:8 ketika kapal Paulus karam di pulau Malta, ia mengunjungi rumah seorang lelaki yang sakit: “Waktu itu, ayah Publius terbaring di tempat tidur karena demam dan disentri. Paulus datang untuk menjenguk dan mendoakannya, lalu menumpangkan tangannya ke atas orang itu dan menyembuhkannya." Dalam Yohanes 11, Lazarus jatuh sakit dengan parah dan tinggal di rumahnya.
Mazmur 41:3 mengatakan, “TUHAN menopangnya pada waktu dia meringkuk di tempat tidurnya. Kesakitannya Engkau ubahkan seluruhnya."
Intinya adalah ini: Jika Anda sakit, tetaplah di rumah, di tempat tidur. Akan tetapi, sementara tubuh Anda mungkin lemah, roh Anda dapat diperkuat dengan mendengarkan Firman Allah melalui buku audio dan melalui khotbah tentang iman dan penyembuhan dan kesetiaan Allah.
Dan, jiwa Anda dapat disegarkan dan ditinggikan dengan menyetel saluran ke gereja Anda sendiri secara daring.
Pilihan untuk Mengalami Gereja di Rumah, tetapi Tidak Sendiri
Ada banyak pilihan untuk diperas dalam beberapa khotbah dan pengajaran jika Anda memutuskan untuk tinggal di rumah dibanding ke gereja. Banyak orang menggunakan opsi-opsi itu secara bebas (bahkan ketika virus corona tidak menjadi masalah). Dan, sementara menyaksikan gereja secara daring adalah benar, itu benar-benar harus dilihat hanya sejauh sebagai menghentikan kesenjangan spiritual sampai Anda dapat kembali ke gereja.
Ada banyak alasan mengapa Firman Allah memberi pesan orang-orang Kristen tentang perlunya pertemuan bersama. Jadi, kecuali Anda memiliki penyakit menular, keadaan darurat, cacat fisik, atau merawat orang miskin/janda/anak yatim piatu, sangat bijaksana dan memuaskan untuk pergi ke gereja.
Jika Anda di rumah karena Anda tidak ingin sakit, maka mintalah orang lain memposting ayat-ayat Kitab Suci yang memberi semangat pada media sosial Anda. Nasihati. Tuliskan doa dan bagikan itu. Kirim teks. Bagikan siaran gereja Anda kepada yang lain. Posting lagu pujian favorit. Tonton siaran langsung dan bagikan beberapa pemikiran dengan kepada teman dan keluarga Anda. Berbicaralah dengan iman. Bagikan kesaksian.
Jika Anda di rumah karena Anda sakit, mintalah bantuan dan mintalah orang-orang berdoa bersama Anda. Yakobus menulis bahwa "Doa orang benar yang dinaikkan dengan sungguh-sungguh, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16)
Ketika Anda Tinggal di Rumah, Melangkahlah dengan Iman
Puji Tuhan untuk zaman modern ini, di mana ada begitu banyak cara untuk tetap terhubung dalam iman ketika kita membutuhkannya. Puji Tuhan atas keajaiban ilmu pengetahuan dan penemuan modern, yang semuanya diilhami oleh Allah untuk ditemukan pada waktu yang tepat!
Allah dapat menggunakan metode, kendaraan, atau cara apa pun yang Ia anggap sesuai untuk memenuhi setiap kebutuhan kita. Pandemi virus corona tidak membuat-Nya lengah. Jika Anda bertanya-tanya apa yang harus didoakan saat Anda tinggal di rumah, lawanlah roh ketakutan, dalam nama Yesus!
Lawan dari rasa takut bukanlah iman — itu adalah kasih, “Jadi, kita telah mengetahui dan telah memercayai kasih yang Allah miliki bagi kita. Allah adalah kasih." dan Tidak ada ketakutan di dalam kasih. (1 Yohanes 4: 16-18)
Jadi, tentu saja, musuh ingin membuat orang terjebak dalam ketakutan dan kepanikan tentang virus corona, dan hal-hal lain, sehingga mereka tidak dapat tinggal dalam kedamaian dan pengetahuan tentang kasih Allah.
Lukas 4:39 mengatakan bahwa ketika ibu mertua Petrus jatuh sakit, Yesus "menghardik demam itu, dan itu pergi." Bahkan kekuatan alam dan penyebab demam ada di bawah otoritas nama Yesus Kristus. Dan, Anda telah diberi otoritas itu, jadi berjalanlah di dalamnya! (Lukas 10:19)
Jika Anda tinggal di rumah, untuk alasan apa pun, Anda masih bisa berdoa. S.D. Gordon berkata bahwa “Doa membuat pukulan kemenangan.” Jadi, berdoalah dalam nama-Nya, memohon kesembuhan mereka yang sakit. Berdoalah memohon perlindungan bagi mereka yang tidak sakit. Berdoalah memohon pengetahuan bagi mereka yang menangani pandemi dan untuk mendapat inspirasi Roh Kudus untuk mengungkap jawaban atas semua pertanyaan. (Yohanes 16:13)
Apa yang Dunia Butuhkan Sekarang
Fenomena menarik yang dikenal sebagai "religiusitas intrinsik" yang telah dipelajari, berkaitan dengan pandemi global, adalah pengamatan bahwa orang beriman tidak melarikan diri di tengah kesengsaraan ini ketika yang lain melarikan diri. Pengetahuan ini telah menunjukkan bahwa mereka yang beriman kepada Tuhan cenderung bertindak dalam iman itu. Mengapa? Karena kita memiliki kepastian bahwa ketika kita mati, kita akan bersama Tuhan.
Kita bergerak dengan belas kasih di antara yang sakit dan sekarat, mengikuti teladan Yesus Kristus. Kita memiliki iman akan mukjizat. Kita percaya Allah ingin menyembuhkan. Kita memahami bahwa ada musuh yang kita berkuasa atasnya. Kita memiliki perspektif kehidupan yang ada di luar realita alami.
Salah satu pelajaran paling penting yang dapat diajarkan pandemi, epidemi, tulah, dan sejenisnya adalah: “Sesuatu yang pernah ada, itulah yang akan ada lagi. Sesuatu yang telah diperbuat, itulah yang akan diperbuat lagi. Tidak ada sesuatu yang baru di bawah matahari." (Pkh. 1: 9)
Masalah-masalah ini telah memengaruhi umat manusia sejak Adam dan Hawa berdosa di Taman Eden. Akan tetapi, dalam dunia yang penuh pencobaan ini, Yesus berkata, “Semua ini Aku katakan kepadamu supaya di dalam Aku, kamu memiliki damai sejahtera. Di dunia, kamu akan mengalami penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu! Aku telah mengalahkan dunia!" (Yohanes 16:33)
Dunia membutuhkan Yesus dan Anda mengenal-Nya! Baik Anda merasa dipimpin oleh Tuhan untuk pergi ke gereja maupun tidak selama pergolakan ini, dipimpinlah oleh Tuhan — itulah intinya. Anda bisa sakit karena apa saja dan siapa saja dan di mana saja — atau tidak!
Mendekatlah kepada-Nya, cari kebijaksanaan dan bimbingan-Nya, tetaplah berdoa, buatlah keputusan dari tempat yang damai (Filipi 4:6-7). Terlepas dari pandemi virus corona, teruslah berjalan dalam hidup Anda dengan iman. (t/N. Risanti)
Diterjemahkan dari:
- Nama situs: Crosswalk.com
- URL: https://www.crosswalk.com/faith/spiritual-life/should-coronavirus-stop-us-from-going-to-church.html
- Judul asli artikel: Should Coronavirus Stop Us from Going to Church?
- Penulis artikel: Alicia Purdy