Sepertiga populasi dunia sekarang dalam keadaan lockdown. Di seluruh dunia, orang-orang di mana-mana tinggal di rumah bersama keluarga mereka dan berusaha menemukan keadaan normal yang baru di balik pintu tertutup (sambil berusaha untuk tidak membuat satu sama lain menjadi gila)! Namun, bagaimana dengan mereka yang tinggal sendirian? Mereka berhadapan dengan kurangnya sentuhan fisik selama berminggu-minggu dan tidak memiliki siapa pun yang menemani mereka. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal tinggal sendirian dan akan melakukan lockdown, Anda akan mendapat manfaat dari mendengar kata-kata bijak dari mereka yang telah tinggal sendirian dalam keadaan lockdown selama 10 hari atau lebih. Dari lockdown ketat di Timur Tengah, hingga apartemen kecil di Paris atau Roma, berikut adalah beberapa pemikiran tentang bagaimana tujuh orang percaya lajang menangani kenyataan ini. Terima kasih saya sampaikan kepada Lauren Moore (di Perancis) yang memimpin mewawancarai orang-orang lain dan menyusun petunjuk-petunjuk ini.

Jangan takut

Jika Anda tinggal sendirian, Anda sudah memiliki banyak alat dan keterampilan yang diperlukan untuk menangani isolasi yang terjadi dalam keadaan lockdown.

Sementara kecemasan seputar COVID-19 ada di sekitar kita, gagasan untuk lockdown juga memicu rasa takut pada banyak orang yang tinggal sendirian — ketakutan bahwa mereka akan menghadapi isolasi yang lebih dalam. Namun, 10 hari atau lebih dalam keadaan lockdown, dengan adanya pasang dan surut, lockdown tidak terbukti hampir seburuk yang diperkirakan, (bahkan untuk orang-orang ekstrovert!). Jason, (di tengah lockdown di Roma, Italia), berkata, “Saya berpikir sebagai seorang yang masih lajang, tergantung pada berapa lama Anda melajang, seseorang mungkin sudah cukup siap untuk menangani aspek isolasi.” Jika Anda tinggal sendirian, Anda sudah memiliki banyak alat dan keterampilan yang diperlukan untuk menangani isolasi yang terjadi karena lockdown. Jadi, jangan takut. Anda sudah tahu ini!

Biarkan Diri Anda Menyesuaikan

Di Perancis, lockdown diumumkan pukul 8 pada hari Senin malam dan mulai berlaku pada jam 12 siang hari berikutnya. Di Timur Tengah, satu orang percaya menceritakan bahwa toko bahan makanan pada awalnya buka dan kemudian dengan pemberitahuan kurang dari 24 jam mereka tutup tanpa batas waktu. Seringkali, tidak ada waktu untuk mempersiapkan secara mental atau bahkan merencanakan dengan baik sebelum lockdown. Dan, minggu pertama dalam lockdown adalah saat semua penyesuaian terjadi. Berbaik hatilah pada diri sendiri, cernalah perubahan dan izinkan diri Anda untuk melambat dan beradaptasi. Pada awalnya, Anda mungkin bertahan sampai tanggal akhir lockdown sebagai "rakit kehidupan". Taylor (dalam lockdown di Trent, Italia) mengatakan "Hal yang paling penting bagi saya adalah secara sadar menerima bahwa ini adalah keadaan normal yang baru". lockdown adalah ritme kehidupan baru, meskipun bersifat sementara tetapi tidak tahu kapan berakhir. Butuh waktu untuk menyesuaikan.

Rutinitas dan Olahraga Sangat Penting untuk Mengurangi Stres

Disiplin dan mengembangkan rutinitas, bahkan bagi mereka yang tidak disiplin secara alami, adalah kunci untuk tetap waras selama lockdown. Siang hari dan malam hari yang dihabiskan sendirian bisa lama, jadi melewati hari dengan melakukan rutinitas bisa banyak bermanfaat. Catherine (di Marseille, Prancis) mencoba untuk terus bangun tidur pada waktu yang sama setiap hari, Hannah (di Capbreton, Prancis) mencoba untuk tetap beraktivitas dengan jadwal mingguan yang serupa (tetapi disesuaikan) untuk pelayanannya (sekarang daring), sementara Rachel (di Paris, Prancis) merekomendasikan untuk mengenakan pakaian "nyata" untuk mengelabui pikiran Anda dari "mode santai". Lauren menambahkan bahwa menjadi lebih rapi dan bersih dari biasanya sangat bermanfaat. Anda terjebak di apartemen Anda sepanjang hari setiap hari sampai pemberitahuan lebih lanjut, jadi tidak ada orang lain yang akan melihat apakah Anda mengenakan piyama ke gereja di balik sweter itu, dan secara teknis hanya rak buku di latar belakang Skype Anda yang perlu dirapikan. Akan tetapi, disiplin dan rutinitas berfungsi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mengurangi stres.

Berbicara tentang stres, olahraga sangat penting untuk melawannya. Beberapa dari mereka yang diwawancarai melakukan lompat tali di balkon mereka, yang lain membawa kartu identitas dan surat keterangan resmi yang menyatakan ada izin keluar untuk berolah raga sebentar di sekitar rumah, dan yang lain mengikuti beberapa pelatihan interval intensitas tinggi daring. Berolahraga berarti Anda dapat menikmati lebih banyak camilan lockdown yang telah Anda jatahkan, tetapi juga menghilangkan stres. Selain itu, tanpa sentuhan fisik pelukan dan jabat tangan, mereka yang tinggal sendirian perlu menemukan cara tambahan untuk mengurangi stres.

Bersenang-senang

Mulailah hobi baru. Belajar berbicara bahasa tetangga Anda yang seorang migran. Kuasai seni pembuatan roti. Namun, jangan menjadi berlebihan dengan sejuta hobi baru! Catherine mengingatkan kita untuk bersikap realistis dan menjauhkan tekanan: “Tidak, saya tidak akan membaca semua buku di rak saya selama lockdown, dan saya tidak akan disangka sebagai penutur asli setelah lockdown. Dan, itu tidak masalah." Dengarkan musik, lakukan pesta dansa Anda sendiri. Berdandanlah hanya karena Anda bisa! lockdown adalah hadiah waktu, jadi jangan merasa bersalah karena memiliki waktu jeda meskipun Daftar Tugas yang Anda buat sejauh satu mil itu belum selesai. Dan ya, Netflix (tidak berlebihan) memang berguna bagi kita untuk menghabiskan waktu. (Lagi pula, ini tidak seperti kita bisa bermain permainan papan!) Akan tetapi, juga menjadi dua kali lipat menyadari bahwa apa yang Anda tonton akan mempengaruhi kehidupan pikiran Anda — ini termasuk berapa banyak berita yang Anda baca dan tonton.

Tetaplah Terhubung

Tetap berhubungan dengan orang tidak pernah semudah ini. Sebagian besar dari kita yang tinggal sendirian sebenarnya merasa lebih terhubung dengan mereka yang dekat dan yang jauh. Tiba-tiba, semua orang menjadi sadar akan kebutuhan kita bersama untuk terhubung dan juga lebih menyadari tentang orang-orang yang tinggal sendirian dan jauh dari keluarga. Sejak lockdown terjadi, kita semua lebih banyak berhubungan dengan teman-teman dan keluarga "yang ada di rumah" secara lebih sering dan orang percaya setempat menjadi lebih terhubung di luar waktu gereja. Jika Anda seorang introvert, Anda mungkin membutuhkan "waktu sendirian", bahkan tinggal sendirian! Jadi, matikan ponsel Anda sesekali dan hubungkan, terutama, dengan Tuhan.

Yang lebih utama, Carilah Tuhan dengan segenap hati

Yang lebih utama dan sejauh ini adalah hal terbaik berkenaan dengan lockdown adalah waktu bersama Tuhan. Ada banyak nasihat praktis dan menyenangkan yang dapat dibagikan semua orang, tetapi hampir dengan suara bulat, entah di Timur Tengah, Italia atau Perancis, sendirian dalam lockdown adalah waktu yang berharga untuk lebih mendekat kepada-Nya. Kita bukan lagi orang yang kekurangan waktu. Kita memiliki lebih banyak kebebasan untuk menghabiskan waktu di dalam Firman-Nya, dalam doa dan hanya dengan Dia saja. Ini lebih penting daripada kewalahan dengan banyaknya pelayanan gereja dan sesi ibadah yang sekarang tersedia secara daring. Ini adalah berkat luar biasa terutama ketika Anda berada di luar negeri, tetapi seperti yang diingatkan Catherine pada kita, "kita harus berhati-hati agar tidak menggantikan hal itu dengan studi pribadi tentang Firman dan doa pribadi, pencarian yang rendah hati, di hadapan Allah."

Taylor meringkaskan dengan indah apa yang Tuhan ajarkan kepada banyak dari kita selama masa ini: “lockdown telah menjadi pengalaman pamungkas untuk melepaskan kendali atas hidup saya. Dan, pengingat yang sangat baik bahwa terlepas dari semua kekacauan dan ketidakpastian, Allah itu berdaulat dan setia. Kepercayaan saya pada-Nya telah bertumbuh begitu banyak melalui semua ini."

Tidak seorang pun seharusnya menyia-nyiakan kesempatan ini, yaitu untuk mencari Tuhan dengan segenap hati, untuk bertumbuh dalam hubungan dengan-Nya, dan untuk meningkatkan pengetahuan akan Firman-Nya. Seperti yang dikatakan oleh seorang beriman di Timur Tengah: “Manfaatkan waktu manis ini untuk bersama dengan cinta pertama Anda sebanyak yang Anda bisa. Akan sia-sia jika keluar dari masa ini dengan merasa lelah dan kering dalam jiwa kita. ” (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari: