Dengan adanya pandemi COVID-19 yang membuat orang tetap berada di dalam rumah untuk waktu yang lama, dengan adanya aturan lockdown di banyak kota, negara bagian, dan negara, waktu di depan layar jadi meningkat secara drastis. Saat ini orang lebih banyak menggunakan ponsel pintar, tablet, komputer, dan TV, dan mereka membutuhkan lebih banyak konten.

Ditambah dengan fakta ketidakpastian pandemi telah membuat orang lebih terbuka pada topik-topik rohani. Situasi ini telah menciptakan peluang besar bagi pelayanan untuk merilis konten yang akan diterima oleh orang-orang yang sebelumnya memiliki sedikit minat atau tidak tertarik untuk mendengarkan Injil. Namun, itu juga menciptakan tantangan besar: Dengan begitu banyak konten di luar sana, dan pembuat konten bekerja lembur untuk memenuhi permintaan yang meningkat, bagaimana Anda mampu berkomunikasi sedemikian rupa sehingga menarik perhatian orang? Dan bagaimana Anda bisa berbicara tentang topik yang relevan tanpa terdengar datar.

Kita semua menertawakan beberapa konten yang kita lihat akhir-akhir ini -- jaminan dari perusahaan deterjen bahwa "ini adalah sesuatu yang memengaruhi kita semua" dan email dari perusahaan tempat Anda membeli sepatu pada tahun 2007 berisi daftar langkah-langkah keselamatan yang mereka ambil "karena sangat berhati-hati." Pemirsa tidak membutuhkan konten itu, jadi bagaimana Anda bisa membuat konten yang relevan yang berbicara kepada audiens Anda selama krisis?

Baru-baru ini Eric Coe, seorang Digital Strategist (perancang konten digital - Red.) di New Life Rusia, berbicara tentang topik ini dalam Indigitous Ministry pada sebuah webinar jarak jauh. Ketika dia menyaksikan Virus Corona menyebar ke seluruh Eropa, mengetahui bahwa virus itu akan segera menyebar ke Rusia, Eric melihat sebuah peluang. "Ini adalah kesempatan luar biasa untuk menyampaikan pengharapan kepada dunia berbahasa Rusia pada saat kritis," katanya.

Konten yang Berpusat Pada Pemirsa

Karena COVID-19 belum mengenai Rusia, sebenarnya tidak ada konten yang terkait dengan pandemi dalam bahasa Rusia. Eric dan timnya harus membuat konten baru dari awal. Dengan melakukan itu, mereka berfokus pertama-tama pada audiens. "Konten yang baik selalu berpusat pada audiens," kata Eric. Untuk konten apa pun yang Anda buat, Anda harus menentukan siapa audiens Anda dan cara terbaik untuk terlibat dengan mereka. Eric menyarankan untuk mengajukan pada diri Anda sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut.

  • Siapa audiens saya? Apa yang mereka cari? Apa yang mendatangkan keuntungan bagi mereka?
  • Apa suara, nada, dan pesan saya?
  • Di mana terjadinya pertemuan antara krisis COVID-19, pesan saya, dan kebutuhan audiens yang ingin saya libatkan?

Untuk menunjukkan terjadinya pertemuan antara pesan dan kebutuhan audiens, Eric membagikan dua karakter yang bekerja dengan timnya. Yang pertama adalah Nikita, seorang siswa yang penasaran secara rohani, siswa yang tidak percaya. Kebutuhannya yang relevan dengan pesannya adalah keamanan dan stabilitas di tengah-tengah hal yang tidak diketahui. Karakter lainnya adalah Olya, seorang pengikut Yesus yang ingin bertumbuh dalam imannya. Ia ingin membagikan pengharapan yang ia miliki di dalam Yesus kepada orang lain.

Memulai dengan audiens Anda dan kebutuhan mereka adalah sangat penting untuk menyediakan konten yang berbicara kepada audiens Anda, meskipun bagi banyak orang itu bukan sesuatu yang datang secara alami. "Sebagai orang yang dipercayakan dengan Injil, saya rasanya selalu ingin memulai dengan apa yang ingin saya katakan. Saya mulai dengan pesannya dan itu bukan cara kerja konten yang menarik," kata Eric.

Apa Yang Harus Dilakukan Dengan Konten

Setelah Anda membuat konten, Anda harus menemukan cara untuk mengirimkannya kepada audiens Anda dan menciptakan cara bagi mereka untuk terlibat dengannya. Ketika memikirkan strategi itu, Eric menyarankan untuk mengajukan pertanyaan di bawah ini.

Pada platform apa itu harus dihadirkan? Konten dapat berupa artikel di situs web, postingan media sosial, video di YouTube atau Facebook, dll.

Bagaimana audiens Anda akan menemukannya? Sebagus apa pun konten Anda, percuma jika audiens Anda tidak melihatnya. Apakah Anda akan membagikannya di media sosial, menggunakan iklan berbayar, mengirim pesan secara pribadi ke kontak Anda?

Bagaimana Anda dapat membantu audiens Anda mengambil langkah selanjutnya dalam perjalanan rohani mereka? "Mengekspos orang pada konten bukanlah tujuan itu sendiri; itu adalah sarana untuk mencapai tujuan," kata Eric. Perjalanan mereka bisa berupa menerima konten tambahan, menjangkau mentor daring, bergabung dengan sebuah acara, berbagi konten dengan orang lain. Kemungkinannya tidak terbatas, tetapi Anda harus mengembangkan strategi yang menggunakan konten untuk mendorong audiens Anda mengambil langkah satu lagi.

Jalankan

Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirlah di atas loh-loh, supaya mereka yang membacanya dapat berlari. (Habakuk 2:2)

Pikirkan audiens Anda dan buatlah konten yang relevan untuk mereka.

Bagikan konten di saluran yang sesuai, termasuk langkah selanjutnya dalam perjalanan mereka.

(t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Indigitous.org
URL : https://indigitous.org/2020/06/02/creating-relevant-content-that-speaks-to-your-audience/
Judul asli artikel : Creating relevant content that speaks to your audience
Penulis artikel : Jeremy Lukens