Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah iman besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. Ibrani 4:15-16
Pencobaan datang melalui tiga pintu:
1. Keinginan
Firman Tuhan berkata, "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya" (Yakobus 1:14).
2. Kelemahan Pribadi
Firman Tuhan berkata, "Berjaga-jaga dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah" (Markus 14:38).
3. Kelengahan
Petrus lengah, "Biarpun semua orang tergoncang imannya, aku tidak" (Markus 14:29).
Pencobaan tidak selalu mudah dilawan; kadang sukar. Hanya orang yang melawan pencobaanlah, yang mengerti betapa sulitnya melawan pencobaan. Respons kita terhadap pencobaan adalah:
1. Jangan menyerah.
Kendati kadang kalah, jangan putus asa dan menolak untuk melawan. Kemenangan diperoleh melalui perlawanan, bukan keputusasaan.
2. Jangan mengeraskan hati dan membenarkan perbuatan kita.
Akui dosa sebagai dosa.
3. Jangan menjauh dari Tuhan.
Kita perlu merasa malu dengan keberdosaan kita, namun jangan malu untuk datang menghampiri Tuhan. Berdoa dan tenggelamkan diri dalam Firman Tuhan. Ialah sumber kekuatan.
Cara terbaik melawan pencobaan sebenarnya adalah pencegahan, yakni:
1. Sadarilah kelemahan kita dan menjauhlah dari pencobaan.
Jangan bermain api, jika tidak mau terbakar.
2. Hiduplah dalam takut akan Tuhan.