"Sebagai pengikut Yesus, kita adalah orang-orang yang benar. Namun, mudah percaya pada teori konspirasi dan turut menyebarkannya sama saja dengan tidak menghormati Tuhan. Sebaliknya, akan membuat orang mempertanyakan penilaian kita."

Pandemi global saat ini telah menciptakan banyak teori konspirasi.

Sayangnya, orang-orang Kristen tampaknya tertipu secara tidak proporsional oleh teori konspirasi. Saya juga mengatakan sebelumnya bahwa ketika orang Kristen menyebarkan kebohongan, mereka perlu bertobat dari kebohongan itu. Berbagi berita palsu membuat kita terlihat bodoh dan mencederai kesaksian kita.

Kami melihat ini dalam pemilihan presiden di Amerika, ketika beberapa pabrik 'troll' (sebutan untuk para pemancing keributan di internet _- Red.) memfokuskan serangan mereka kepada orang-orang Kristen evangelikal yang konservatif. Dan, kini hal seperti itu terulang kembali.

Lalu, apa yang perlu kita lakukan?

Pertama, kita perlu berbicara -- terutama kepada mereka yang tertipu lagi -- dan dengan penuh kasih berkata, "Anda harus pergi ke sumber yang tepercaya." Berita-berita yang membanjiri media sosial bukanlah sumber yang dapat dipercaya. Itu sebabnya kami membuat coronavirusandthechurch.com, untuk memberikan informasi yang kredibel bagi para pendeta. Selain kami, ada begitu banyak sumber berita yang kredibel -- yang umumnya berasal dari situs yang tidak memiliki rekam jejak sebagai penyebar teori konspirasi.

Kedua, Allah tidak memanggil kita untuk menjadi orang yang mudah dibodohi. Mudah tertipu bukanlah salah satu dari nilai-nilai kebajikan Kristen. Memercayai teori konspirasi, bahkan ikut membagikannya, adalah tindakan yang tidak menghormati Tuhan. Mungkin hal itu bisa membuat Anda merasa lebih baik, seperti Anda yang ketahui, tetapi pada akhirnya informasi-informasi semacam itu bisa merugikan orang lain dan melukai kesaksian kristiani Anda.

Namun demikian, sekarang ini kita sedang menghadapi banjir teori konspirasi yang baru. Lihatlah daftarnya di Wikipedia, atau Anda dapat mencarinya sendiri menggunakan beberapa kata kunci di mesin pencari. Teori-teori konspirasi ini begitu bervariasi sekaligus aneh.

Namun, ada saja orang Kristen yang membagikannya. Lagi.

Ketidakpercayaan terhadap Media dan Pemerintah

Saya memahami ketidakpercayaan yang dimiliki banyak orang Kristen terhadap media dan pemerintah. Riset yang dilakukan lembaga Pew menunjukkan bahwa orang yang paling mungkin percaya bahwa virus Covid-19 ini dibuat di laboratorium adalah golongan partai Republik, yang cenderung paling religius -- dan paling tidak percaya kepada pemerintah.

Namun, ketidakpercayaan ini terlalu sering menyebabkan orang percaya menjadi lebih mudah tertipu, bukan lebih cerdas.

Firman Tuhan memanggil kita untuk “jangan seperti orang bebal, jadilah bijak.” (Efesus 5:15).

Kita harus cerdas dan memperhatikan keyakinan kita -- serta apa yang kita bagi dengan orang lain.

Jika Anda ingin percaya bahwa ada beberapa laboratorium rahasia yang menciptakan Covid-19 sebagai senjata biologis, dan sekarang semua orang menutupi kenyataan itu, saya tidak bisa menghentikan Anda. Jika Anda ingin memercayai salah satu dari puluhan teori konspirasi yang sudah beredar, itu terserah Anda. Namun, jika Anda melakukannya, apa yang akan Anda lakukan ketika orang mulai percaya bahwa vaksin yang menjadi solusi bagi wabah ini juga merupakan bagian dari konspirasi ini?

Demikian pula, kami melihat ada beberapa pemimpin Kristen yang dengan berapi-api menyatakan bahwa kita sedang dianiaya jika kita mengabaikan pedoman pemerintah pada saat ini dan mencoba mengumpulkan seribu orang untuk beribadah di gereja pada saat pandemi. Kami melihat beberapa pendeta membuat diri mereka menjadi pusat perhatian pada masa Paskah ketika kita seharusnya mengarahkan pandangan orang kepada Yesus.

Apakah ada beberapa masalah lain yang muncul? Ya, beberapa walikota dan satu atau dua gubernur telah melakukannya dan mengatakan hal-hal bodoh. Namun, tindakan mereka itu sudah diselesaikan di dewan pemerintahan. Dalam krisis global, ketika beberapa orang bereaksi berlebihan akan ada orang lain yang merespons tindakan itu sehingga mereka pun mundur. Ini bukanlah sebuah konspirasi.

Selain itu, pemerintah Tiongkok tidak banyak membantu atau memberikan penjelasan yang transparan sehingga ada lebih banyak detail yang perlu ditanyakan. Pertanyaan yang sah mengenai wabah ini dapat dan harus diajukan (dan kini sedang diajukan!). Namun, tetap saja muncul teori-teori konspirasi yang menakjubkan dan aneh tentang perang biologis, rencana vaksin jahat, plot untuk menghapuskan kebebasan beragama, menara sel 5G yang turut menyebarkan penyakit, serta banyak lagi.

Dan, sekali lagi, teori-teori konspirasi ini memenuhi akun media sosial orang-orang yang mengaku dirinya sebagai orang Kristen.

Salah satu alasan saya menulis artikel berjudul "Christians in the Age of Outrage: How to Bring Our Best When the World Is at Its Worst"
adalah karena orang-orang Kristen menjadi marah karena hal-hal yang tidak benar. Hasil akhirnya, mereka dengan mudah dibodohi dan menerima ide-ide yang dapat menimbulkan bahaya yang nyata, terutama ketika pemerintah berusaha mengembangkan vaksin yang dapat memberi keuntungan besar bagi masyarakat kita.

Kita yang mengenal Yesus sebagai Tuhan harus berbuat lebih baik. Jauh lebih baik.

Memberikan Kesaksian Palsu

Pada tahun 2017, saya menulis sebuah artikel berjudul "Christians Repent (Yes, Repent) of Spreading Conspiracy Theories and Fake News— It's Bearing False Witness." Meski pada waktu itu saya berbicara tentang kebiasaan berabad-abad lainnya dalam menyebarkan konspirasi yang tidak terbukti, poin yang saya ajukan pada saat itu perlu diulang kembali mengenai saat ini.

Terlalu banyak orang Kristen percaya "semuanya adil" dalam beberapa perang dan, dalam artikel itu, saya memperingatkan agar jangan melanggar perintah ke delapan dalam Keluaran 20:16 tentang memberikan kesaksian palsu. Kita tidak digerakkan oleh ketakutan atau kemarahan, tetapi oleh keinginan untuk "berbicara kebenaran dalam kasih" seperti yang dikatakan Paulus dalam Efesus 4:15.

Menyebarkan spekulasi yang tidak terbukti akan menghasilkan kesaksian yang palsu, dan saya masih percaya bahwa kita perlu bertobat ketika kita telah memberikan kesaksian seperti itu. Kita perlu menghabiskan lebih banyak waktu dalam Firman Tuhan dan lebih sedikit waktu dipengaruhi oleh 'troll' media sosial dan 'clickbait'.

Bukan suatu kesalahan bahwa beberapa orang yang sama, yang menyebarkan konspirasi Pizzagate dan Seth Rich, kembali menyebarkan konspirasi virus Corona.

Janganlah orang-orang Kristen menjadi bagian dari orang-orang yang bodoh atau orang-orang yang menyebarkan kebodohan.

Kesaksian Kita turut Terpengaruh

Pikirkan tentang hal ini.

Kecuali jika Anda percaya bahwa Presiden Trump, Partai Republik dan Demokrat di Kongres, media, dan komunitas ilmiah bersatu dan menyetujui satu hal yang sama (sebuah lompatan iman), Anda hanya mempermalukan diri sendiri ketika menyebarkan konspirasi virus Corona. Konspirasi besar ini akan berarti bahwa Presiden Trump sendiri mengetahui bahwa wabah ini diakibatkan oleh eksperimen senjata biologis, sebuah bagian dari rencana untuk mengakhiri kebebasan beragama, rencana untuk menggunakan vaksin potensial sebagai 'tanda binatang', dan entah bagaimana 5G adalah bagian dari semuanya. (Ya, itu semua ada di luar sana, satu pencarian web saja -- dan terlalu banyak yang berasal akun media sosial orang-orang Kristen.)

Itu sama sekali tidak masuk akal -- kecuali bagi yang gampang dibodohi.

Jika Anda masih bersikeras untuk menyebarkan informasi yang keliru seperti itu, apakah Anda dapat mempertimbangkan untuk menghapus "Kristen" dari kolom agama di profil Anda sehingga kami semua tidak perlu turut merasa malu?

Membawa Bahaya

Singkatnya, pada akhirnya Anda akan membawa kerugian bagi diri Anda dan komunitas Anda. Anda mungkin membuat diri merasa seperti telah membuat perbedaan (meski tidak sama sekali).

Yang lebih penting lagi, kita merusak kesaksian kita dan kesaksian gereja kita ketika berfokus pada teori-teori yang tidak terbukti dan cenderung lebih percaya pada spekulasi daripada kabar baik yang telah diperintahkan oleh Tuhan untuk diberitakan.

Sebagaimana cuitan Austin Jones, “Minggu lalu dinding Facebook saya penuh dengan orang-orang yang memposting teori-teori konspirasi yang gila tentang Covid-19, yang diikuti oleh postingan tentang bukti kebangkitan Kristus. Saya rasa, orang-orang ini tidak menyadari pesan yang sebenarnya mereka kirimkan."

Memang.

Kata-kata terakhir Yesus kepada para murid-Nya dalam Kisah Para Rasul 1:8 menjanjikan kepada kita bahwa kita akan menerima kuasa Roh dan kita akan memberikan kesaksian tentang Yesus. Anda tidak membutuhkan kuasa Roh Kudus untuk tidak membeda-bedakan, dan Anda tidak bisa memberikan kesaksian tentang karya penyelamatan Tuhan kita dengan menyebarkan teori konspirasi.

Saya bersyukur bahwa ada begitu banyak pendeta, pemimpin gereja, dan sinode gereja yang telah menggunakan waktu yang tidak biasa ini untuk tidak menyebarkan teori konspirasi, tetapi untuk memberitakan Kristus. Mereka tidak memberi makan ketakutan masyarakat, tetapi melayani komunitas mereka.

Mari kita terus saling mendorong dalam melakukan pekerjaan baik, berpegang teguh pada apa yang benar, dan menolak apa yang salah.

Tepat setelah blog ini, John Roberts dari FoxNews -- sebuah divisi berita arus utama yang sah -- bertanya kepada presiden Trump tentang koneksinya ke sebuah lab di Cina. Pertanyaan itu, dan kisah-kisah selanjutnya, tidak benar-benar mengubah maksud saya -- bahwa ada konspirasi yang mengatakan bahwa virus ini dibuat di lab sebagai senjata biologis. Jadi, meskipun ini memberikan kesan bahwa ada virus alami yang sedang dipelajari di laboratorium dan secara tidak sengaja terpapar ke luar, intinya masih tetap sama.

Seperti yang dilaporkan FoxNews, “Sumber percaya bahwa penularan awal dari virus ini -- virus alami yang sedang dipelajari di lab itu — adalah dari kelelawar kepada manusia, dan 'pasien nol' itu bekerja di laboratorium, yang kemudian pergi ke populasi di Wuhan”.

Dalam pengungkapan penuh, saya tidak berharap lab menjadi titik pertikaian, jadi itu mengejutkan saya. Saya senang mengatakan sekarang sedang diselidiki dengan tepat. Dalam artikel saya, Anda tidak dapat menyimpan konspirasi di antara semua pihak tersebut. Seseorang akan mengajukan pertanyaan -- jadi, ini sekarang sedang diselidiki. Jadi, dapatkah kita sepakat bahwa menara sel 5G, vaksin, senjata biologis, dan lainnya BUKAN konspirasi? Mungkin tidak semua orang akan melihat itu, tetapi kebanyakan bisa. Dan, maksud saya di sini masih tetap. Dan saya sudah mengedit artikel untuk memperjelas hal itu.

Jadi, bertentangan dengan teori konspirasi yang beredar, virus ini tidak dibuat di lab sebagai senjata. Kisah FoxNews secara khusus mengatakan itu tidak terjadi, dengan kata-kata mereka: "(virus ini) bukanlah senjata biologis." Teori konspirasi terfokus pada pembuatan laboratorium, senjata biologis, 5G, vaksin, dan banyak lagi. Dan, ketika orang-orang Kristen berbagi konspirasi itu, itu melukai kesaksian kita.

Akhirnya, tim blog Exchange secara teratur memperbarui dan mengatur ulang posting saya, telah melakukannya di sini, dan akan terus melakukannya begitu informasi baru masuk.

Terima kasih telah membaca dan membagikannya!


Diterjemahkan dari: