Dalam lima minggu terakhir ini, COVID-19 telah menyebar ke 50 negara bagian (Amerika). Banyak sekolah, bisnis, gereja, acara perayaan, dan organisasi bergulat dengan cara untuk menanggapi ancaman virus Corona yang semakin besar, tekanan terhadap sistem kesehatan lokal, dan ketakutan bahwa hal itu akan menghancurkan negara kita.

Beberapa wilayah sudah lebih terdampak daripada yang lain. Setiap gereja harus berdoa dengan sungguh-sungguh; mempertimbangkan apa yang bisa mereka lakukan sebagai respons terhadap krisis kesehatan publik ini dan membuat keputusan yang tepat untuk jemaat dan komunitas mereka.

Banyak gereja di seluruh negeri telah beralih ke ibadah daring saja atau mencari cara alternatif untuk bertemu dengan beberapa orang yang masih bisa ditemui. Alat dan kanal-kanal digital yang dahulu diaangap sebagai pilihan kedua ("optional"), dengan cepat, berubah menjadi sangat esensial. Dalam beberapa minggu ke depan, sepertinya seluruh gereja di Amerika Serikat akan beralih ke ibadah daring saja.

Situasi ini terlihat suram. Namun, hal ini juga menuntun kepada sebuah dorongan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memodernisasi cara kita bergereja. Dan, keputusan yang Anda buat saat ini dapat menuntun jemaat Anda untuk untuk memikirkan kembali arti dari menjadi tubuh Kristus.

Dalam panduan ini, kami ingin membantu petugas gereja Anda untuk menjawab:

1. Haruskah kita tetap bertemu tatap muka?

2. Bagaimana untuk tetap efektif sebagai gereja dengan ibadah daring saja?

3. Haruskah kita tetap bertemu dalam kelompok kecil?

4. Bagaimana kita melayani komunitas kita sebaik mungkin dalam masa krisis ini?

Kami juga akan menjelaskan cara mengkalkulasi risiko paparan dalam jemaat Anda.

Haruskah Gereja Anda Tetap Bertemu Tatap Muka?

Jawaban pendek: mungkin tidak.

Selama CDC (Centers for Disease Control and Prevention, institusi negara Amerika Serikat yang membawahi masalah kesehatan masyarakat - Red) belum secara formal melarang kegiatan berkumpul, mereka menyarankan untuk berkumpul di bawah 10 atau lebih orang, khususnya "seminar, festival, parade, konser, acara olahraga, pernikahan, dan bentuk-bentuk lain dari kegiatan berkumpul". Rekomendasi tersebut tidak menyebut ibadah di gereja secara spesifik, dan sampai saat ini masih belum mengikat. Dan, hal itu bukan berarti dimaksudkan untuk mengesampingkan instruksi dari petugas kesehatan masyarakat lokal Anda.

Jadi, apa yang seharusnya gereja Anda lakukan?

Sepertinya, para anggota staf Anda sudah berkeyakinan terkait apakah gereja Anda tetap harus bertemu tatap muka atau tidak. Beberapa, dengan yakin merasa bahwa hal itu tidaklah berlebihan, dan kekacauan ini seharusnya tidak mengganggu kegiatan harian gereja Anda. Anggota yang lain pastinya mendorong Anda untuk menjalakankan peringatan itu dan menghentikan apa pun yang dapat mempercepat penyebaran virus Corona.

Ini bukanlah keputusan mudah yang dibuat oleh gereja mana pun. Namun, penting supaya keputusan Anda dibentuk dengan bijaksana dan tidak dikendalikan oleh emosi atau asumsi. Banyak orang di dalam komunitas Anda benar-benar takut terhadap kehidupan mereka sendiri dan kehidupan orang-orang yang mereka sayangi. Cara Anda merespons bisa saja memiliki dampak yang lama terhadap bagaimana jemaat dan komunitas Anda melihat gereja Anda.

Inilah bagaimana seharusnya Anda memutuskan apakah akan beralih ke ibadah daring saja atau tidak:

Ikuti Petunjuk Pemerintah dan Petugas Kesehatan Masyarakat di Tempat Anda

Bagi banyak gereja, keputusan itu sudah dibuat untuk mereka. Negara bagian Washington adalah wilayah pertama yang secara resmi menutup semua sekolah negeri dan melarang pertemuan tatap muka skala besar, termasuk pertemuan-pertemuan berbasis keagamaan (Larangan ini pun sekarang sudah meluas sampai pertemuan berjumlah 50 orang, termasuk bar dan restoran.). Beberapa negara bagian lain dengan cepat mengumunkan penutupan serupa. Cara ini kemungkinan akan berlanjut ke seluruh Amerika Serikat seiring dengan peningkatan jumlah kasus yang dikonfirmasi di komunitas-komunitas lain.

Bahkan, jika negara bagian Anda belum melarang pertemuan dalam skala besar atau menutup sekolahan, departemen kesehatan masyarakat di tempat Anda sepertinya sudah mengeluarkan rekomendasi. Gereja Anda harus mempertimbangkan tanda dari pemerintah dan petugas kesehatan masyarakat sebelum membuat keputusan. Beberapa gereja telah muncul dengan solusi inovatif dan cara-cara alternatif, seperti Gereja di Marysville, yang mencoba pengalaman "drive-in (masuk dengan mobil)" (seperti cara menonton teater film lawas, tetapi untuk ibadah gereja).

Rekomendasi pihak setempat harus menjadi faktor utama yang Anda pakai untuk memutuskan ibadah tatap muka. Jika rekomendasi lokal Anda lebih lunak, Anda tetap harus benar-benar mempertimbangkan rekomendasi berskala nasional dari CDC dan memikirkan akibat jika mengabaikannya. Hanya karena berkumpul tidak dilarang, bukan berarti secara otomatis Anda harus tetap melaksanakan ibadah tatap muka seperti biasa.

Tidak ada hal lain lagi yang harus dipertimbangkan.

Aksi preventif vs responsif

Saat ini, orang-orang membuat banyak keputusan atas dasar rasa takut. Sebagian terlihat seperti reaksi irasonal, tetapi ada banyak hal yang harus didiskusikan untuk mengambil tanggung jawab, begitu pun tindakan preventif.

Jika gereja Anda belum terdampak secara langsung, mungkin akan terlihat sangat ekstrem untuk membatalkan ibadah tatap muka, tetapi tindakan preventif seperti "social distancing (menjaga jarak - Red)" sangatlah krusial untuk menghambat penyebaran virus tersebut. Cara ini dapat menurunkan tekanan terhadap sistem kesehatan lokal Anda dan memastikan bahwa ketika komunitas Anda terdampak, anggota paling rentan bisa mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.

Sampai hari ini, Anda mungkin sudah mendengar konsep "flattening the curve (meratakan kurva pandemi - Red)", yang mengarah kepada grafik berikut ini:

 

Semakin dini komunitas Anda mengambil tindakan preventif (seperti membatalkan ibadah), dampak virus di area Anda akan menjadi tidak terlalu parah. Dengan hanya mengambil langkah preventif (membatalkan ibadah ketika ada kasus yang terkonfirmasi di wilayah atau jemaat Anda) itu bisa berarti bahwa di sana tidak akan tersedia kasur rumah sakit yang cukup, atau yang lebih buruk, tidak adanya ventilator yang cukup untuk kasus yang paling parah.

Hal paling sulit dalam meratakan kurva pandemi adalah untuk bisa efektif, harus terlihat bahwa Anda bereaksi berlebihan. Jika semua orang menunggu sampai ada bukti yang cukup agar pencegahan harus dilakukan, manfaatnya sudah terlambat bagi sebagian besar dari mereka.

Jangan Hanya Melihat Para Pemimpin Publik, Tetapi Jadilah Salah Satunya

Saat ini, banyak komunitas di Amerika Serikat yang sedang menunggu petunjuk, kepastian, dan rekomendasi dari para pemimpin lokal. Dalam banyak kasus banyak kasus, itu terasa seperti bebas untuk semua, di mana setiap perusahaan, gereja, dan acara harus membuat keputusannya sendiri.

Ini adalah kesempatan bagi gereja Anda untuk mencontohkan sebuah respons rasional terhadap pandemi yang berakar dalam iman bukannya rasa takut, dengan kasih dan belas kasih bagi anggota komunitas Anda yang paling rentan.

Apa pun keputusan Anda, buatlah itu dengan doa yang sungguh-sungguh dan bagikan itu secara publik. Pikirkan tentang bagaimana kepemimpinan Anda saat ini akan terlihat saat semuanya selesai. Dan, jika ada kekosongan kepemimpinan di komunitas Anda, isilah itu.

Sekarang, mari kita membahas tentang strategi digital gereja Anda.

Cara Peralihan ke Gereja Daring

Beberapa gereja secara esensi telah dipaksa menjadi hanya daring saja. Yang lain memilih melakukannya karena banyaknya peringatan. Sebagian menjadikan siaran langsung sebagai pilihan. Namun, setiap gereja di Amerika Serikat harus bersiap untuk transisi ini.

Pelayanan Anda berkembang menjadi relasi personal. Namun, sekarang, saat kita perlu mengurangi poin bersentuhan secara fisik, Anda punya kesempatan untuk meningkatkan poin berhubungan secara digital. Dan, saat hal ini terasa seperti solusi sementara, momen ini berpotensi untuk untuk meningkatkan pelayanan Anda secara permanen.

Menjadi digital akan terasa tidak nyaman pada awalnya. Banyak gereja menambahkan siaran langsung ke ibadahnya, tetapi Anda akan berkhotbah di ruangan yang kosong. Namun, apa yang Anda tanam saat ini dan pengalaman yang Anda kumpulkan sembari jalan akan menjadi keuntungan panjang setelah kepanikan menyusut.

Inilah yang harus Anda persiapkan untuk dilakukan:

Siarkan ibadah Anda secara langsung

Selama beberapa tahun ini, banyak gereja telah memanfaatkan siaran langsung sebagai cara untuk melayani anggota jemaat di luar kota atau yang sakit. Sekarang, ini adalah keharusan bagi semua orang. Puji Tuhan, hal ini lebih mudah dari sebelumnya. Idealnya, Anda harus memiliki pengaturan siaran langsung berkualitas tinggi. Namun, jika pembatalan ibadah akibat virus Corona mengejutkan Anda, Anda bisa saja menggunakan gawai mobile dan aplikasi media sosial Anda.

Ketika ketakutan terhadap virus Corona meningkat di Bellingham, Washington, dan Hillcrest, gereja memutuskan untuk melakukan siaran langsung pada saat-saat terakhir. Saat itu masih tengah minggu dan mereka tidak memiliki kamera, tetapi salah satu pendetanya punya iPad. Mereka mengirim sebuah surel berisi pengumuman siaran langsung, mengunggahnya di Facebook, kemudian mereka memakai Facebook Live. Sekitar 750 orang menghadiri Hillcrest, dan lebih dari 200 orang mengikuti siaran langsung spontan dari iPad. (Minggu berikutnya mereka punya pengaturan yang lebih baik, dan lebih dari 3.000 menyaksikan siaran langsung mereka.)

Anda tidak perlu merisaukan siaran langsung seperti beberapa (rumah) produksi besar, khususnya sat ini. Lakukan apa yang Anda bisa untuk menjaga agar jemaat Anda terhubung. Tempatkanlah siaran langsung Anda di tempat yang menonjol di situs atau aplikasi gereja, lalu promosikan di media sosial dan surel.

Ingat: siaran langsung selalu berkutat pada usaha untuk mereplika pengalaman tatap muka bagi pemisa digital. Jika tidak ada seorang pun yang duduk di bangku gereja, hal itu tidak mengubah apa pun. Jemaat Anda masihlah "bersama Anda". Mereka hanya bersama secara daring. Anda tidak berbicara dengan ruangan kosong; Anda tetaplah beribadah dengan orang-orang yang biasanya memenuhi tempat duduk itu.

Jadi, karena itu akan terasa aneh, cobalah untuk tetap memfasilitasi pengalaman ibadah seperti biasa: penyembahan, khotbah, warta, dan semuanya.

Buatlah orang-orang tetap up-to-date di aplikasi Anda

Aplikasi Anda harus menjadi penghubung untuk semua yang sedang berlangsung di gereja. Itu seharusnya menjadi kasus di samping ada atau tidaknya krisis kesehatan publik, tetapi lebih penting dilakukan sekarang daripada tidak sama sekali. Orang-orang ingin tetap terhubung dengan gereja, dan selama Anda menjaganya tetap up-to-date, aplikasi adalah salah satu cara terbaik untuk menolong mereka mengeksplorasi konten Anda, mencari tahu apa yang sedang terjadi, dan berinteraksi dengan gereja. Aplikasi itu mudah, intuitif, dan bisa menampung teks, gambar, video, audio, persembahan, dan lebih jelas lagi, adalah format yang tertata.

Tidak peduli seberapa sering Anda membahas aplikasi sepanjang tahun, anehnya masih banyak anggota jemaat Anda yang belum memilikinya. Jadi, manfaatkan kanal lain seperti surel, media sosial, dan situs untuk mendorong orang-orang agar mengunduhnya, dan beri tahu mereka bahwa ini adalah cara terbaik untuk tetap terhubung dengan Anda dalam waktu seperti ini.

Ambillah Attitude Polls

Salah satu tantangan terbesar dalam beberapa bulan ke depan adalah menemukan cara untuk benar-benar punya interaksi dengan anggota gereja. Aplikasi gereja berkualitas semacam Pushpay memberi Anda banyak cara untuk berinteraksi dengan orang-orang yang tidak ada dalam satu ruangan.

Undanglah jemaat Anda untuk berpartisipasi dalam ibadah dengan meresponi jejak pendapat dan membagikan hasilnya. Attitude Polls (jejak pendapat tentang sikap) memungkinkan Anda untuk membuat pernyataan sendiri yang bisa ditanggapi oleh anggota gereja dengan:

Sangat setuju

Setuju

Tidak mengambil sikap

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Anda akan melihat respons gereja Anda di tab yang nyaman, dan Anda juga bisa membagikan hasil tersebut kepada staf atau jemaat Anda.

Berikut adalah beberapa hal yang mungkin akan Anda ambil dari jemaat untuk mengukur sikap dan kebutuhan mereka di tengah wabah COVID-19:

"Sekarang, saya khawatir terhadap kesehatan saya sendiri."

"Saya prihatin dengan kesehatan teman dan keluarga saya."

"Saya rasa (nama gereja) sudah cukup baik dalam membahas novel virus Corona di komunitas kami."

"Saya ingin tahu cara untuk menolong anggota komunitas kami yang sakit dan rentan."

"Saya percaya bahwa Allah memegang kendali."

"Saya bersandar kepada Alkitab untuk menolong saya melewati masa-masa ini."

Jika Anda mengambil Attitude Poll, pastikan Anda mengingatkan jemaat bahwa mereka anonim, sehingga mereka bisa benar-benar jujur. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kesan sebagai gereja yang utuh, bukan untuk memisahkan orang-orang.

Buatlah Catatan Mengisi Bagian Kosong dalam aplikasi Anda

Banyak gereja memakai semacam catatan "fill-in-the-blank" (isilah bagian kosong) untuk menolong orang-orang tetap mengikuti selama ibadah berlangsung. Menjadi digital bukan berarti itu harus berhenti. Anda masih bisa menggunakan "fill-in-the-blank" di aplikasi Pushpay Anda; hanya perlu membuat jemaat tahu bahwa fitur itu tersedia dan beri tahu di mana mereka bisa menemukan bagian kosongnya.

Dengan menyaksikan dari rumah, anggota gereja kemungkinan akan menghadapi banyak gangguan dari biasanya.

Promosikan persembahan digital

Piring persembahan sudah tidak ada. Namun, bukan berarti persembahan harus berhenti atau menurun. Faktanya, dengan kenyamanan Pushpay dan fitur-fitur semacam persembahan berulang, Anda akan melihat beberapa orang akan mulai memberi lebih, karena memberi dengan sentuhan jari dari atas sofa jauh lebih mudah daripada menulis cek atau berhenti di ATM sebelum ibadah. Sekali orang-orang memberi secara digital, mereka mungkin tidak akan kembali (ke cara lama).

Pada waktu yang sama, itu akan sangat penting bagi gereja untuk menjadi sensitif terhadap kesulitan keuangan yang mungkin terjadi. Akan lebih banyak anggota gereja yang mengalami kenaikan biaya kesehatan, kehilangan pekerjaan, dan kesulitan finansial lainnya. Orang Kristen dipanggil untuk bermurah hati dalam waktu yang baik atau buruk, dan banyak gereja akan menjadi sangat bergantung dari persembahan digital, tetapi penting juga untuk membahas tentang persembahan tanpa memaksa mereka melampaui zona aman mereka atau menjadi tidak peka terhadap keadaan mereka.

Anda mungkin juga ingin mempertimbangkan cara pendanaan baru selama masa ini. Jika Anda tidak memiliki semacam dana bantuan, saat ini mungkin bisa menjadi musim yang sangat penting untuk memulainya. Karena kebutuhan spesifik meningkat di dalam jemaat dan komunitas Anda yang lebih besar, hal seperti itu juga bisa menjadi dana bantuan yang layak dibuat. Dalam aplikasi Pushpay, Anda bisa dengan mudah membuat dana baru bagi jemaat Anda untuk berdonasi.

Jika apa pun, pandemi virus Corona telah menunjukkan seberapa penting bagi gereja untuk membuat isu besar dalam memprioritaskan persembahan digital. Terlalu banyak jemaat, yang telah membuat keputusan sulit untuk menunda pertemuan, benar-benar bergantung pada persembahan Minggu pagi

Mulai berbagi renungan

Saat ini, jemaat Anda membutuhkan penguatan lebih dari sebelumnya. Jika belum pernah membagikan renungan dari staf Anda secara rutin, sekarang adalah saat yang berharga untuk memulainya. Baik harian maupun mingguan, renungan meningkatkan poin sentuhan Anda dengan jemaat serta memberi mereka kesempatan tambahan untuk mengambil hikmat dari pendeta.

Idealnya, cobalah mengikuti ritme dan bagikan renungan Anda dalam waktu atau hari yang konsisten, sehingga jemaat Anda bisa memprediksinya. Pagi hari adalah waktu yang bagus untuk mengunggahnya, karena itu bisa mendorong anggota jemaat untuk memulai hari mereka dengan waktu refleksi sebelum bekerja, merawat anaknya, atau berpusing tentang bagaimana untuk menghadapi waktu yang tidak diduga ini.

Ini bukanlah tanggung jawab yang harus dipikul oleh pundak satu staf gereja saja. Anda mungkin bisa membuat jadwal dan punya banyak staf atau penulis sukarelawan di gereja Anda; tulislah sesuatu untuk dibagikan.

Luncurkan podcast

Saat ini, Anda ingin memberi jemaat Anda sebanyak mungkin kesempatan untuk mendengar dari staf Anda. Mereka butuh hikmat, kepemimpinan, dan kehadiran Anda. Anda mau untuk memiliki rencana sebelum memulai podcast agar orang-orang tahu apa yang akan mereka dengar, tetapi Anda bisa memilih arahan mana pun yang Anda inginkan. Anda bisa memakainya untuk:

Melengkapi khotbah Anda dengan hal-hal yang tidak sempat Anda bagikan, atau jalur kelinci menarik apa pun yang muncul selama persiapan khotbah

Wawancara pemimpin lokal untuk berdiskusi terkait virus Corona di komunitas Anda dan cari tahu cara gereja Anda bisa membantu

Soroti orang-orang di komunitas atau jemaat Anda yang menjadi tangan dan kaki Yesus

Bagikan renungan dalam bentuk audio saat pendeta dan pemimpin gereja lain berbicara tentang apa yang sudah Allah ajarkan kepada mereka waktu-waktu ini

Seperti rekaman khotbah, episode podcast menolong anggota gereja menghubungkan Alkitab kepada hidup mereka, refleksikan ke dalam relasi mereka dengan Allah, dan mempertimbangkan cara untuk menghidupi iman mereka hari ke hari.

Pakailah Push Notification

Anda punya banyak cara untuk berkomunikasi dengan jemaat. Namun, push notification (pemberitahuan dorongan - Red) sering menjadi salah satu fitur yang kurang dimanfaatkan.

Jika Anda memiliki aplikasi gereja, push notification memungkinkan Anda mengirim pesan kepada siapa pun yang memiliki aplikasi Anda (dan menghidupkan push notification). Mereka ditampilkan secara menonjol di gawai mobile mereka, meskipun aplikasinya terbuka atau di layar utama.

Yang lebih penting, mereka terhubung langsung ke aplikasi Anda. Jadi, jika Anda mengirim push notification bahwa siaran langsung Anda baru saja dimulai, telefon seseorang bergetar, mereka membaca pesan Anda, dan mereka ada di aplikasi sedang menyaksikan ibadah dengan hanya sekali sentuh.

Anda juga bisa mengirim push notification kepada kelompok tertentu atau bahkan menargetkan mereka berdasarkan lokasi. Jadi, jika seseorang datang ke kampus Anda, Anda bisa mengirim pengingat tepat waktu yang memberi tahukan bahwa kampus sedang ditutup dan mengundang mereka untuk bergabung dengan Anda secara daring. Jika Anda memiliki data di ibadah mana seseorang aktif, Anda bisa membuat kelompok berdasarkan waktu ibadah dan mengirimkan pengingat tentang siaran langsung Anda pada waktu yang relevan.

push notification dapat mendukung komunikasi Anda yang lain seperti unggahan surel dan media sosial, atau, secara sederhana, mereka bisa memberi tahu orang-orang saat ada sesuatu yang baru di dalam aplikasi yang Anda ingin mereka lihat, seperti renungan harian, episode podcast, atau pesan penting dari staf Anda.

Dengan Pushpay, push notification Anda juga hadir dengan analisis yang menolong. Anda bisa melihat berapa orang yang menerima sesuatu, membukanya, dan melakukan sesuatu yang Anda harapkan. Saat Anda bereksperimen dalam penggunaan push notification, Anda akan mengembangkan ide yang lebih baik tentang cara terbaik yang cocok untuk melibatkan jemaat Anda.

Haruskah Anda bertemu dalam kelompok kecil?

CDC merekomendasikan orang-orang untuk tidak bertemu dalam kelompok 10 orang atau lebih, dan di beberapa negara bagian, pertugas kesehatan lokal dan politisi memberikan mandat terkait petunjuk ini dan menutup usaha-usaha seperti bar dan restoran. Beberapa gereja telah memakai instruksi lokal dan CDC untuk secara esensi membagi jemaat ke dalam gereja rumah yang lebih kecil dan kelompok inti. Yang lain beralih ke layanan daring untuk pertemuan kelompok besar, tetapi tetap melanjutkan kegiatan kelompok kecil.

Dengan formula yang kami bagikan di atas untuk melakukan kalkulasi terhadap risiko seseorang menjadi pembawa (virus), persentase peluangnya turun ke dalam kelompok yang lebih kecil. Namun, sangat penting untuk diingat: peluang seseorang dalam jemaat Anda sebagai pembawa adalah sama, tetapi mereka hanya bisa menginfeksi sebagian kecil dari anggota jemaat.

Jadi, risiko penyebaran COVID-19 melalui gereja Anda tetaplah sama jika Anda bertemu dalam kelompok kecil.

Namun, kelompok kecil adalah salah satu fungsi yang esensial bagi banyak gereja. Saat ini, jemaat Anda membutuhkan banyak doa, dukungan, dan persekutuan. Jika Anda memilih untuk tetap melanjutkan pertemuan dalam kelompok kecil, perhatikan berita lokal terkini terkait jumlah kasus yang terkonfirmasi atau rekomendasi, dan putuskan level risiko yang nyaman untuk Anda.

Anda bisa memfasilitasi banyak fungsi inti dari kelompok kecil secara digital, tetapi media yang tepat bergantung bata anggota kelompoknya. Beberapa orang memilih memakai surel atau grup media sosial untuk membagikan kurikulum, pokok doa, dan berita penting terkini. Yang lain mungkin ingin memakai platform panggilan video seperti Google Hangouts. Bahkan, Anda mungkin mempertimbangkan akan memakai layanan premium seperti Zoom dan membukanya untuk para pemimpin kelompok kecil. Tentunya, aplikasi gereja Anda masih bisa menjadi penghubung untuk menjaga agar kelompok kecil tertata dan membagikan apa yang gereja Anda inginkan untuk dilakukan oleh kelompok kecil.

Bagaimanapun kelihatannya, hal utama yang perlu dilakukan adalah memelihara jalur komunikasi dan mendorong jemaat secara sengaja berusaha untuk mendorong, mendukung, dan mengasihi satu sama lain.

Bagaimana Gereja Anda dapat Melayani Komunitas Anda Saat Ini

Karena semakin banyak orang yang diisolasi, kondisi ekonomi yang semakin hancur, rumah sakit mencapai kapasitasnya, dan bahan-bahan yang menjadi semakin langka, gereja Anda akan memiliki kesempatan besar untuk menuntun komunitas Anda dalam menolong mereka yang benar-benar membutuhkan.

Berikut ini adalah beberapa cara agar gereja Anda bisa menjadi terang dalam masa kegelapan saat ini:

Tawarkan bantuan bagi mereka yang rentan dan dikarantina

Beberapa orang dalam jemaat Anda akan memilih untuk menghindari ruang-ruang publik dan pertemuan karena mereka terlalu berisiko, atau mereka sedang bertanggung jawab dan berusaha untuk tidak menyebarkan virusnya. Saat ini, gereja Anda ada dalam posisi untuk melayani kedua kelompok tersebut, di dalam gereja dan komunitas besar Anda.

Jika tim pimpinan Anda sedang rapat, pertimbangkanlah untuk membuat pesan video yang mengundang orang-orang muda, sehat, dan bebas penyakit guna mendistribusikan bahan makanan dan urusan penting lainnya secara sukarela kepada orang-orang tua, rentan tertular, atau sakit. Undang mereka yang tidak bisa atau tidak boleh berada di ruang publik untuk meminta bantuan. Para sukarelawan Anda bisa menaruh bahan makanan dan hal-hal penting lainnya di depan pintu. Ingatkan agar orang-orang memakai sarung tangan dan bersihkan apa pun yang Anda taruh.

Sediakan pengasuhan anak bagi mereka yang tidak bisa libur

Dengan ditutupnya sekolah-sekolah, banyak orang tidak memiliki pengasuh anak saat ini. Banyak pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan dari jarak jauh, dan jika orang-orang tidak bisa mengambil cuti, mereka akan tetap melanjutkan perkerjaan di samping risiko yang ada. Kurangnya pengasuhan anak dapat menggerogoti kondisi keuangan dari banyak keluarga.

Dukung usaha kecil setempat

Banyak restoran, kedai kopi, salon, butik, dan usaha kecil yang akan merugi dalam masa ini sehingga mereka harus memberhentikan karyawan. Beberapa sampai harus menutup usahanya demi kebaikan bersama.

Gereja Anda dapat mengambil peran untuk menolong usaha kecil setempat tetap bertahan dalam hiruk-pikuk ekonomi saat ini. Dorong anggota gereja yang mampu membeli kartu dan sertifikat hadiah (kupon - Red) dari usaha semacam ini secara daring. Anda bahkan bisa membelinya sebagai gereja atau mempertimbangkan untuk mendirikan pendanaan bagi usaha-usaha yang tidak memiliki kartu dan sertifikat hadiah. Ingatlah, di belakang setiap usaha terdapat sekelompok masyarakat, dan ini adalah kesempatan bagi gereja Anda untuk membuat mereka tetap dipekerjakan.

Hal ini juga bisa menyenangkan. Kartu hadiah yang bisa dipakai untuk kencan saat ketakutan dan risiko COVID-19 reda bisa Anda lempar ke pelelangan terkait pengasuhan anak dan tanggung jawab lain.

Sekarang adalah waktunya untuk membuat jalur digital untuk mendapatkan partisipasi

Apa pun pencegahan yang Anda lakukan atau serendah apa pun risiko di dalam komunitas Anda, beberapa orang tetap akan tinggal di rumah dan menghindari pertemuan tatap muka. Jika Anda belum memiliki saluran siaran langsung, aplikasi gereja, dll., sekaranglah waktunya untuk memperkenalkan pilihan-pilihan digital tersebut. Itu tidak akan lama sebelum Anda harus bergantung kepadanya untuk memfungsikan diri sebagai gereja.

Saat ini, jemaat Anda lebih mengutamakan untuk memilih pengalaman digital daripada sebelumnya. Jadi, tawarkan kepada mereka.

Ini adalah target yang bergerak

Respons negara kita terhadap COVID-19 berubah-ubah setiap hari. Pihak CDC dan administrasi Presiden Donald Trump memperbarui panduan mereka saat data baru tiba dari negara lain atau dalam Amerika Serikat sendiri. Negara bagian hanya menyesuaikan panduan tersebut agar sesuai dengan komunitas mereka masing-masing. Dan, dalam beberapa hari ke depan, banyak dari panduan-panduan ini akan mengeras menjadi larangan dan pernyataan. Sebagai gereja, kita harus siap beradaptasi. Dan, saat ini, itu berarti memodernisasi gereja kita dalam skala yang belum pernah kita lihat sebelumnya.

Jangan biarkan rasa takut menghentikan Anda untuk menjadi gereja

Ini adalah waktu yang menakutkan bagi sebagian besar warga Amerika. Namun, ini juga menjadi kesempatan unik bagi gereja. Dalam beberapa bulan atau lebih, banyak orang akan benar-benar mengubah cara pikir mereka terhadap gereja, dan sekarang kita harus membuktikan bahwa gereja bukan sekadar bangunan saja.

Jika gereja Anda membutuhkan bantuan untuk mengatur jalur-jalur digital dan tetap terhubung dengan jemaat selama masa kritis ini, diskusikanlah dengan salah satu ahli kita hari ini. (t/Nikos)

Diterjemahkan dari: