*Wawancara dengan John Piper*

Transkrip audio

Host:
Halo semuanya! Buku baru Pastor John, "Coronavirus and Christ", kini sudah tersedia dalam 20 bahasa, termasuk Bahasa Isyarat Amerika sehingga totalnya akan segera tersedia dalam 29 bahasa, dengan potensi untuk menambahkan lebih banyak lagi pada masa mendatang. Sungguh sangat menggembirakan untuk melihat seberapa cepat buku ini diterjemahkan dan seberapa jauh buku itu menjangkau seluruh dunia dalam waktu yang singkat.

Di sini, di Amerika, kami telah melihat pendeta berkardus-kardus buku ini dan meletakkannya di depan gedung gereja mereka sehingga para jemaat dapat mengambil salinan buku secara gratis itu, kapanpun mereka datang di sepanjang minggu. Kami telah melihat keluarga dan teman-teman memposting tautan ke buku gratis dan buku audio gratis secara daring. Sangat luar biasa menyaksikan komunitas DG membantu kami menyebarkan berita, baik secara daring dan luring. Begitu banyak pembaruan yang menggembirakan sampai kepada kami setiap harinya.

Namun, tentu saja, tidak semua pembaruan yang datang itu tentang hal yang positif. Minggu ini, kantor berita utama menerbitkan melaporkan tentang buku itu dalam sebuah cerita tentang seorang pendeta tentara AS yang dikecam karena memuji buku itu. Kapten Senior Angkatan Darat Kolonel Moon H. Kim -- kapten komando Angkatan Darat AS yang berbasis di Korea Selatan -- tampaknya menyampaikan email ke buku Coronavirus and Christ. Dia meneruskan email itu kepada sesama pendeta militer, dan merekomendasikan buku itu kepada mereka. Akibatnya, ia mendapat kritik keras. Ia begitu dikritik sampai ada usulan untuk mendisiplinkannya dan mungkin menyeretnya ke pengadilan militer.

Dalam sebuah surat kepada Sekretaris Pertahanan, yang diterbitkan secara daring, dari sebuah organisasi bernama Military Religious Freedom Foundation, yayasan itu menuduh pendeta tersebut melakukan "tindakan yang benar-benar mengerikan dan menyedihkan." Dikatakan bahwa dalam membagikan buku, ia memberikan "dukungan penuh dan validasi atas apa yang didukung dan diberitakan oleh buku ini."

Surat itu merekomendasikan agar Kim "diselidiki dan didisiplinkan secara secara resmi, cepat, agresif, dan terbuka sebagai hukuman atas tindakannya yang menyedihkan," yaitu, karena memuji buku Anda kepada sesama pendeta. Karena apa yang Anda tulis adalah, kata surat itu, "omong kosong yang tak tanggung-tanggung."

Surat kepada Sekretaris Pertahanan itu luar biasa karena banyaknya kutipan dari buku Anda yang terdapat di dalamnya -- setidaknya ada sepuluh kutipan dalam surat itu. Ketika Anda membaca respons ini, apa yang Anda pikirkan tentang bagaimana Anda dikutip dan ditafsirkan? Dan apakah surat itu merupakan interpretasi yang adil terhadap buku Anda?

John Piper:

Ya, Tony, beberapa di antaranya. Saya pikir akan adil untuk mengatakan bahwa beberapa pandangan saya tentang apa yang Alkitab ajarkan, bahkan yang dimengerti dengan benar, dibenci oleh penulis surat itu; dia membenci apa yang saya pikirkan. "Tulisan itu," kata si penulis surat, adalah tulisan yang "menyerang," "fanatik," "vulgar". Hal itu dikatakannya bukan karena dia salah memahaminya, tetapi, sebagian karena dia betul-betul memahaminya. Hal itu menunjukkan apa yang ia pikir dan rasakan tentang hal-hal yang diajarkan Alkitab. Sebagai contoh:

1. Kebenaran dalam Roma 5:16 yang menyatakan bahwa tidak hanya beberapa kematian, tetapi semua kematian -- termasuk kematian Anda dan saya -- adalah hasil dari penghakiman Allah atas umat manusia karena dosa memasuki dunia.

2. Bahwa Allah berdaulat atas virus corona. Dialah yang mengirimkannya dan mengakhirinya ketika Dia menghendaki.

3. Hubungan homoseksual adalah dosa.

4. Bahwa virus corona adalah panggilan bagi kita semua untuk bertobat -- kita semua -- untuk menyelaraskan hidup kita dengan nilai Yesus yang tak terbatas.

Saya pikir, penulis surat itu menganggap semua pandangan itu salah, dan itu membuatnya lemah. Maksud saya, bahasanya sangat berwarna. Saya menganggap semua pandangan itu benar karena itulah yang diajarkan Alkitab, dan karena itu, pandangan-pandang itu sangat berharga untuk diketahui. Jadi, saya pikir, reaksi itu bukan karena dia salah paham, tetapi karena dia menemukan kebenaran dalam kutipan-kutipan itu dan dia tidak menyukainya. Titik.

Periksa Diri Anda Sendiri

Host:
Ya. Dan,  jelas ada bagian-bagian dari buku ini yang disalah mengerti oleh penulis surat itu. Tolong jelaskan kepada kami bagian-bagian itu.

John Piper:
Setidaknya saya melihat ada tiga hal yang disalah mengerti tentang buku itu dari surat dan wawancara yang diadakan dengan salah satu kantor berita. Sebagai contoh, ketika saya mengatakan bahwa "Beberapa orang akan terinfeksi virus corona sebagai hukuman khusus dari Allah karena sikap dan tindakan berdosa mereka" (Coronavirus and Christ, hlm. 69), dia berasumsi bahwa saya tahu siapa orang-orang itu, atau pada Setidaknya orang macam apa mereka itu. Namun, inilah yang saya tulis di halaman 72 -- dan jika ada yang ingin memeriksanya, halaman 69-72 adalah bagian yang sebetulnya dicari oleh penulis surat itu, dan Anda bisa melihatnya -- dalam ringkasan bab yang pendek itu.

"Virus Corona bukanlah ... hukuman yang jelas dan sederhana atas siapa pun. Orang Kristen yang penuh kasih, dipenuhi Roh, dan yang dosanya telah diampuni melalui Kristus, dapat saja mati karena penyakit virus corona. Namun, kita masing-masing harus memeriksa hati kita sendiri untuk mengetahui apakah penderitaan kita adalah hukuman Allah atas cara hidup kita.

Dengan kata lain, Allah memang menghakimi manusia dengan penyakit. Hal itu sangat jelas dari 1 Korintus 11:32, dan di bagian itu bahkan berbicara tentang orang Kristen. Akan tetapi, John Piper, atau Anda, atau orang lain tidak dapat menentukan dari luar siapa yang akan terjangkit virus corona sebagai hukuman, dan siapa yang mengalaminya -- katakanlah -- sebagai penyucian, atau siapa yang mengalaminya karena alasan lain yang mungkin Allah miliki. Maksud saya, Allah memang melakukan semua hal ini, dan kita semua harus memeriksa diri kita secara sadar untuk melihat -- sebaik yang kita bisa -- apa tujuan Allah dalam semua yang terjadi pada kita. Saya memakai Alkitab, Kitab Suci Kristen, sebagai panduan utama dalam hal ini. Namun, penulis surat ini tampaknya tidak, dan ada jurang besar di antara pandangan dunia yang kami miliki.


‘Tidak Pernah Jelas dan Sederhana’

Host:
Ya, itu poin yang sangat penting. Anda bilang ada tiga kesalahpahaman. Tampaknya salah satu dari kesalahpahaman yang jelas itu adalah masalah homoseksualitas.

John Piper:
Benar. Anda bisa mengatakan bahwa, mungkin, masalah itu adalah contoh yang spesifik dari kesalahpahaman pertama. Sejauh yang dapat saya lihat, penulis surat itu ingin mengatakan bahwa John Piper berpikir bahwa setiap orang yang melakukan tindakan homoseksual dan yang terjangkit virus korona sedang mengalami penghukuman Allah atas tindakan mereka, dan tanggapan saya adalah "Tidak, tidak sesederhana itu."

Yang pasti, dalam Roma 1:27 Alkitab mengatakan bahwa hidup dalam perilaku homoseksual kadang-kadang mendapat hukuman oleh Allah berupa "hukuman yang pantas," yang bisa jadi berupa penyakit, tetapi tidak selalu. Kadang-kadang, penyakit datang bukan sebagai hukuman, tetapi sebagai panggilan yang berbelas kasih, yang menghasilkan pertobatan, rekonsiliasi, dan harapan. Cara-cara Tuhan jauh lebih kompleks daripada yang dikatakan oleh surat itu.

Jadi, saya katakan lagi, dari halaman 72, "Virus corona ... tidak pernah merupakan hukuman yang jelas dan sederhana atas siapa pun." Hal itu mungkin sebuah hukuman; tetapi mungkin juga bukan. Dan, semestinya, doa kita adalah agar kita semua mengalami penderitaan kita sebagai sesuatu yang bersifat penebusan, bukan sebagai hukuman.

Meski demikian, saya menduga klarifikasi ini pun tidak akan memuaskan penulis surat tersebut, karena ia menganggap bahwa menyarankan suatu gagasan bahwa Allah memegang kendali atas penyakit ini dan akan menghakimi siapa pun yang terjangkit olehnya sebagai sebuah omong kosong dan sesuatu yang vulgar

Lebih Besar Dari Semua Dosa Kita

Host:
Dalam wawancara Christian Post, salah satu pertanyaan retoris yang diajukan oleh penulis surat itu sebagai semacam argumen yang tak terjawab atas pandangan Anda, adalah ini: "Apa yang harus Anda katakan kepada pasangan yang memiliki seorang anak gay, dan anak itu kini terjangkit COVID? 'Ini adalah hukuman yang sepantasnya untukmu'? Pernyataan seperti itu sungguh mengerikan sekaligus salah." Bagaimana Anda akan menjawabnya?

John Piper:
Sebenarnya, itu adalah kesalahan ketiga yang saya maksudkan sebelumnya. Dia berpikir bahwa jika Anda percaya pada apa yang saya percaya, Anda tidak mungkin memiliki kabar baik untuk seseorang yang sedang sekarat karena penyakit yang menjangkiti mereka karena dosa mereka.

Nah, itu keberatan dalam surat ini yang paling saya pedulikan. Sebenarnya, itu tidak ada dalam surat; itu ada dalam wawancara. Dan, itu yang paling saya pedulikan. Ketika saya membaca itu, saya berpikir, "Oke, meskipun dia menyatakan ini secara sarkastis atau sinis, seolah-olah tidak mungkin ada jawaban untuk itu, saya ingin menanggapi pertanyaan itu dengan serius karena itu adalah pertanyaan pastoral yang sangat bagus."

Namun, sudut pandangnya tentang apa yang saya pikirkan, atau yang bisa saya katakan, benar-benar salah. Pandangan itu benar-benar salah pada titik di mana rahmat kedaulatan Allah bersinar paling terang. Dua ribu tahun yang lalu di Yerusalem, raja Yahudi Herodes, gubernur Romawi Pontius Pilatus, orang banyak yang marah, dan tentara yang brutal -- semuanya -- bergabung untuk membunuh Yesus Kristus, Sang Anak Allah.

Namun, inilah fakta yang sangat penting: penyaliban adalah hal yang mengerikan, terutama ketika hal itu terjadi pada orang yang paling tidak bersalah sekaligus yang paling mulia yang pernah hidup. Dan, kengerian itu bukanlah peristiwa sejarah yang acak. Alkitab mengatakan dalam Kisah Para Rasul 4: 27–28 bahwa Allah telah menentukan hal itu sejak semula dan tangan-Nyalah yang memungkinkan hal itu untuk terjadi. Mengapa? Karena Dia mengasihi musuh-musuh-Nya. Dia mencintai mereka. Saya harus mengatakan, Allah mengasihi kita semua yang adalah musuh-musuh-Nya hingga Dia tidak menyayangkan Putra-Nya sendiri -- Putra tunggal yang sangat dikasihi-Nya -- tetapi menyerahkan-Nya bagi kita (Rm. 8:32). Pada saat itulah kasih Allah dinyatakan, sebagaimana dinyatakaan dalam Roma 5:8, "Namun, Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, ketika kita masih menjadi pendosa, Kristus mati bagi kita."

Dengan kata lain, kita memiliki berita terbaik di dunia untuk seseorang yang telah hidup dalam gaya hidup homoseksual atau mempraktikkan perilaku homoseksual, yang kini tengah sekarat karena COVID-19. Dan, itu adalah berita yang sama yang akan saya bawa kepada pendosa lain yang sekarat karena COVID-19, termasuk saya. Itu yang ingin saya pertahankan ketika saya mati, mungkin karena COVID-19, karena sudah tua dan memiliki paru-paru yang terganggu. Saya belum lolos dari hal ini. Mungkin saya akan berada di ranjang kematian saya, dan akan membawa ribuan dosa saya di hadapan Hakim Alam Semesta. Apa yang akan saya lakukan? Jawaban saya, saya akan berpegang pada pesan yang sama -- pada rahmat, Kabar Baik -- yang saya sampaikan kepada orang yang kepadanya, menurut penulis surat ini, saya tidak punya sesuatu untuk disampaikan.

Pencuri di kayu salib, yang telah menghabiskan seumur hidupnya dalam dosa, melihat ke arah Yesus -- hanya beberapa jam sebelum dia meninggal -- dan berkata kepada-Nya, "Ya Yesus, ingatlah aku ketika Engkau masuk ke dalam kerajaan-Mu." Dan Yesus berkata, "Aku mengatakan yang sesungguhnya kepadamu, hari ini juga, kamu akan bersama Aku di dalam Firdaus." (Luk. 23:42–43). Apakah kamu bercanda? Maksudku, ini pasti seperti petir di siang bolong. Mungkin dalam hati, pencuri itu akan bertanya-tanya, "Mungkinkah itu benar? Apakah Engkau benar-benar akan mengampuni semua dosa saya, dalam sepersekian detik sebelum saya mati?" Betapa besarnya rahmat Tuhan bagi mereka yang bertobat dan percaya kepada-Nya.

Berita Terbaik dalam Momen Terberat

John Piper:
Jadi, Tony, saya berharap dunia mendengar bahwa kita memiliki berita yang luar biasa indah bagi semua orang berdosa yang sekarat -- betapa pun mereka sekarat, apa pun penyebab kematian mereka, dan apa pun dosa yang telah mereka lakukan. Singkatnya, isi berita ini adalah: Yesus Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa (1 Tim. 1:15). Beralihlah kepada Yesus Kristus. Ia mati untuk orang berdosa seperti Anda dan saya. Percayalah kepada-Nya, dan Anda bisa tahu bahwa penderitaan Anda bukanlah hukuman Tuhan. Anda dapat mengetahui hal ini sekarang, dan Anda dapat mengetahui hal ini nanti ketika ajal tiba: Sekarang saya tidak berada dalam penghukuman, begitu pula nanti.

Bagaimana kita bisa mengetahuinya? Sebab, Yesus mengucapkan dalam Yohanes 5:24 kata-kata yang luar biasa ini: "Sesungguhnya, Aku mengatakan kepadamu, orang yang mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku memiliki hidup kekal, dan tidak masuk ke dalam penghakiman karena dia sudah pindah dari kematian ke kehidupan." Si pencuri di kayu salib itu, sementara ia tergantung di kayu salib, ia telah beralih dari kematian kepada kehidupan. Orang yang sekarat, siapa pun itu, dapat mengetahui suara manis Allah dalam Roma 8: 1 yang berkata "... sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi orang yang ada dalam Yesus Kristus."

Jadi, penulis surat kepada sekretaris angkatan darat ini bertanya, "Di mana pelayanan pastoral dan rasa nyaman dalam keyakinan itu?" -- yaitu, keyakinan Piper dan keyakinan pendeta tentara yang dituduh ini. "Di mana kepedulian dan kenyamanan itu?" Kemudian dia menjawab, "Tidak ada." Itulah yang dia katakan: "Tidak ada."

Tanggapan saya adalah "Tidak, pak. Anda salah besar. Kami memiliki berita terbaik di dunia untuk saat-saat tersulit di dunia -- perawatan terbaik dan kenyamanan terbaik. Inti kekristenan adalah bahwa, melalui Kristus, Allah menyelamatkan orang berdosa yang bersalah. Orang itu adalah saya, Anda, dan kita semua. Melalui Kristus, Allah menyelamatkan orang berdosa yang bersalah dari murka-Nya sendiri." Roma 5:9 berkata, "... setelah dibenarkan oleh darah-Nya, kita akan diselamatkan dari murka Allah melalui Dia." Itulah karya yang diinginkan Allah untuk Kristus lakukan: menyelamatkan kita dari penghukuman-Nya yang adil.

Host:
Amin. Itu sungguh suatu berita yang terbaik di dunia, dan itulah yang memotivasi kami bahkan sekarang untuk melakukan pelayanan selama masa sulit ini. "Kita memiliki berita terbaik di dunia untuk saat-saat tersulit di dunia." Amin. Terima kasih, Pastor John.


Diterjemahkan dari:
Situs: DesiringGod.org
URL: https://www.desiringgod.org/interviews/whats-the-comfort-if-the-coronavirus-is-judgment
Judul asli: What’s the Comfort If the Coronavirus Is Judgment?
Penulis artikel: John Piper