Andy Crouch menulis sebuah dokumen yang luar biasa dan saya mendorong semua pemimpin Kristen untuk membacanya.

Pada momen yang luar biasa ini, para pemimpin setempat – orang-orang yang memimpin kelompok terdiri dari 10 sampai 1.000 orang – mungkin memiliki kesempatan yang paling besar untuk membentuk budaya di Amerika Serikat daripada yang mereka miliki sebelum-sebelumnya. Ini adalah sebuah panduan bagi mereka yang adalah pemimpin-pemimpin Kristen saat ini.

Crouch berpendapat bahwa dengan sampainya COVID-19 di Amerika Serikat, kita perlu dengan cepat sekali “mengubah batas-batas kemungkinan” dalam dua hal mendasar:

(1) Kita perlu mengubah norma interaksi sosial secara harfiah dalam semalam untuk meminimalisasi penyebaran virus. Saya akan menguraikan di bawah ini apa yang saya yakini merupakan langkah-langkah paling penting, berdasarkan informasi publik terbaik mengenai SARS-CoV-2 (virusnya) dan COVID-19 (penyakitnya). Langkah-langkah ini terasa drastis. Penting sekali, ketika melaksanakan hal-hal itu secara dini akan membutuhkan kepemimpinan yang besar karena mereka awalnya tidak akan terlihat perlu bagi sebagian besar orang yang kita pimpin. Ketika berurusan dengan pandemi, tindakan-tindakan yang akan benar-benar membawa perbedaan selalu perlu dilakukan lebih segera daripada yang kita kira.

(2) Kita perlu mengarahkan kembali energi sosial dari kekhawatiran dan panik ke kasih dan persiapan. Krisis ini menghadirkan sebuah peluang yang luar biasa untuk membentengi komunitas kecil kasih dan perhatian kepada sesama kita. Itu hanya akan terjadi jika kita melakukan terlebih dulu sebuah cara yang mengurangi rasa takut, menambah iman, dan mengembalikan orientasi kita semua dari melindungi diri sendiri menjadi melayani orang lain.

Selama bulan yang lalu Crouch telah secara intensif mempelajari informasi medis dan kesehatan-publik tentang COVID-19 yang telah tersedia bagi publik. Esainya memiliki empat bagian:

  1. Apa yang sedang terjadi? Sebuah ulasan tentang hal-hal yang paling penting bagi para pemimpin Kristen, di mana-mana di Amerika Serikat, untuk mengetahui tentang SARS-CoV-2 dan COVID-19.
  2. Apa yang harus kita komunikasikan? Sebuah daftar dari pesan-pesan yang paling bermanfaat yang orang-orang lain dapat dengarkan dari kita – dan pesan-pesan yang paling merugikan juga.
  3. Keputusan-keputusan apa yang seharusnya kita buat? Rekomendasi-rekomendasi untuk keputusan-keputusan mengenai pertemuan orang banyak, pertemuan orang agak banyak untuk ibadah Kristen, dan pertemuan kelompok kecil di rumah tangga.
  4. Apa yang bisa kita harapkan? Sedikit perenungan tentang kemungkinan apa adanya dari keputusan-keputusan kita di minggu-minggu berikutnya bisa membentuk ulang praktik iman Kristen di negara kita, dan Allah yang penuh rahmat, mendatangkan sebuah kebangunan gereja Yesus Kristus di Amerika.

Saya akan mencoba untuk menguraikan beberapa poin-poin penting di bawah ini. Akan tetapi, saya sungguh-sungguh mendorong Anda untuk menelusuri dan mengakses semuanya secara lengkap.

 

1. Apa yang sedang terjadi?

 

 

  • Semua orang, di mana-mana di benua Amerika Serikat, harusnya berasumsi bahwa virus itu ada dalam komunitas mereka bahkan jika belum pernah dilaporkan adanya penyakit itu.
  • COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus, dianggap lebih mematikan daripada flu biasa, terutama bagi populasi yang mudah terkena: usia lanjut dan mereka yang memiliki penyakit lainnya.
  • Penyakit bisa dirasakan ringan pada banyak orang, bahkan tidak terlihat. Akan tetapi, ini sebenarnya meningkatkan resiko bagi orang lain, sama seperti pembawa “tanpa gejala” bisa menyebarkan virus kepada orang yang sangat rentan tanpa menyadari mereka tertular.
  • Oleh karena itu, terdapat resiko yang serius di luar angka kematian yang sederhana: potensinya untuk membanjiri sistem kesehatan, akan mengakibatkan lebih banyaknya kematian yang seharusnya dapat dicegah dari COVID-19 dan sebab-sebab lainnya.
  • Jelas sekali kita sedang berada dalam kekacauan keuangan yang luas dan masalah ekonomi dunia-nyata.

 

 

2. Apa yang Seharusnya Kita Komunikasikan?

 

“Yang sama pentingnya dengan menghilangkan batas-batas kemungkinan adalah apa yang kita katakan, bagaimana kita mengatakannya, dan bahkan bagaimana kita terlihat oleh orang lain saat kita mengatakan hal-hal ini. Cara kita berkomunikasi akan membentuk pilihan-pilihan yang orang lain ambil, dan bagaimana mereka sampai kepada pengambilan-keputusan mereka sendiri.”

“Ini artinya kita semua memiliki tanggung jawab yang penting sebagai pemimpin, sejauh itu bergantung pada kita, cukup-istirahat, bertekun dalam doa dan perenungan, dan bebas dari ketakutan dan kekhawatiran pribadi. Kita perlu mengawali dan mengakhiri setiap hari sebagai anak-anak Bapa Surgawi kita, sahabat Yesus, dan orang-orang yang menerima Roh Kudus dengan penuh syukur. Kita perlu berdoa untuk otoritas rohani sejati, yang berakar dalam kasih yang menghalau ketakutan kita, untuk menjaga dan menguasai hidup kita saat kita memimpin, dan percaya bahwa Allah akan menambahkan apa yang kurang dalam hati, pikiran, dan tubuh kita sendiri yang rapuh.

Dari sikap mendasar ini, dia katakan, kita bisa mengomunikasikan pesan-pesan yang spesifik.

 

Dua pesan yang paling merugikan dari para pemimpin Kristen saat ini.

 

  • Kita jangan berkata, “Semuanya akan baik-baik saja,” atau bahkan, “Anda akan baik-baik saja.”
  • Kita jangan berkata kepada orang-orang yang ketakutan, “Anda berlebihan.”

 

Tiga pesan paling bermanfaat dari para pemimpin Kristen saat ini.

 

  • Kita seharusnya berkata, “Kasih adalah alasan kita mengubah perilaku kita.”
  • Kita seharusnya berkata, “Bersiaplah untuk menghadapi kesulitan.”
  • Yang terpenting dari semuanya kita seharusnya berkata, “Jangan takut.”

 

3. Keputusan-keputusan Apa yang Perlu Kita Ambil?

 

(Perhatikan update dari Crouch ini: Sejak Presiden dan petugas kesehatan federal melakukan konferensi pers pada 16 Maret 2020, nasihat ini, yang ditujukan bagi para pemimpin untuk membuat keputusan atau segera setelah 12 Maret 2020, adalah tidak bisa dipakai lagi, meskipun masih berguna untuk mencontohkan bagaimana orang-orang Kristen bisa membuat keputusan seperti itu dan juga membantu kita mematuhi larangan yang ada (misalnya, di tempat-tempat dimana pertemuan yang terdiri kurang dari sepuluh orang diperbolehkan). Saya tidak akan meng-update lebih lanjut. Semua pemimpin harus menaati persyaratan dan permintaan petugas publik pada semua jenjang.)

Kelompok yang terdiri kurang dari sepuluh orang bisa berkumpul dengan resiko minimal, dengan keadaaan bahwa :

 

  • Saat ini tidak ada yang sakit atau punya alasan untuk mengira mereka telah terkena SARS-CoV-2,
  • Permukaan benda yang dipakai bersama disemprot dengan disinfektan sebelumnya dan setelah pertemuan,
  • Setiap orang mencuci tangan mereka seluruhnya (lebih dari 20 detik) saat datang dan saat kembali ke rumah mereka,
  • Makanan dan minuman disajikan secara per orang dengan jarak sebisa mungkin dijaga di antara para anggota keluarga dan barang-barang milik mereka.

 

4. Apa yang Bisa Kita Harapkan?

 

  • Kita memiliki semua alasan untuk percaya bahwa epidemi ini akan berlalu.
  • Kita bisa berharap dengan kuat bahwa pengeluaran ekonomi dari epidemi ini, meskipun parah dalam kejadian yang singkat, akan terbatas seperti epidemi-epidemi yang lalu yang pernah terjadi.

“Pengharapan orang Kristen yang sejati adalah keyakinan tertinggi kita, yang berakar dalam kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, bahwa Pencipta dunia juga adalah Penebus dan Penopang dunia, dan akan suatu hari kelak kembali untuk memperbaharui seluruh ciptaan. Pengharapan ini bukan hanya secara kosmik, tetapi personal, dalam perkataan Katekismus Heidelberg yang mengesankan dan indah:

Apakah satu-satunya penghiburan Saudara, baik pada masa hidup maupun pada waktu mati?

Bahwa aku, dengan tubuh dan jiwaku,
baik pada masa hidup maupun pada waktu mati,
bukan milikku, melainkan milik Yesus Kristus, Juru Selamatku yang setia.

Dengan darah-Nya yang tak ternilai harganya
Dia telah melunasi seluruh utang dosaku
dan melepaskan aku dari segala kuasa iblis.

Dia juga memelihara aku,
sehingga tidak sehelai rambut pun jatuh dari kepalaku di luar kehendak Bapa yang ada di sorga,
bahkan segala sesuatu harus berguna untuk keselamatanku.

Karena itu juga, oleh Roh-Nya yang Kudus,
Dia memberiku kepastian mengenai hidup yang kekal,
dan menjadikan aku sungguh-sungguh rela dan siap untuk selanjutnya mengabdi kepada-Nya.

“Salah satu peluang yang besar dari krisis ini adalah kesempatan untuk memelajari kembali kata-kata ini, mengajarkan mereka kepada anak-anak kita dan kepada orang-orang Kristen baru untuk pertama kalinya, dan menghidupi mereka bersama.”

Pengharapan terpenting kedua yang seharusnya menggelorakan kepemimpinan kita:

  1. Kita memiliki sebuah kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya untuk bertindak bersifat penebusan di tengah-tengah krisis dan ketakutan.
  2. Kita bisa mendapatkan kembali rumah tangga sebagai unit mendasar dari seseorang, tempat di mana kita semua paling baik dikenal dan diperhatikan.
  3. Kita boleh melihat kebangunan iman Kristen dan pemuridan yang sejati, dan pembaharuan gereja Yesus Kristus di Amerika Serikat.

Saya mendorong Anda untuk membaca dan membagikan seluruhnya, begitu juga tulisan David Chin Haruskah Gereja Anda Berhenti Mengadakan Pertemuan untuk Memperlambat COVID-19? (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari: