"Jika seorang saudara atau saudari tidak memiliki pakaian dan membutuhkan makanan sehari-hari, dan seorang di antaramu berkata kepadanya, "Pergilah dalam damai, semoga tubuhmu dihangatkan dan dikenyangkan," tetapi kamu tidak memberikan kepadanya apa yang diperlukan tubuhnya, apa gunanya itu? Demikian juga iman, jika iman tidak disertai perbuatan-perbuatan, pada dasarnya iman itu mati. Namun, mungkin ada orang yang berkata, "Kamu punya iman, dan aku punya perbuatan." Aku akan menjawab, "Tunjukkan imanmu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan imanku dengan perbuatan." (Yakobus 2:15-18, AYT)

"Dalam segala hal, aku telah menunjukkan kepadamu bahwa dengan bekerja keras seperti cara ini, kita harus menolong yang lemah dan mengingat perkataan Tuhan Yesus, bahwa Ia sendiri berkata, 'Lebih berbahagia memberi daripada menerima.'"(Kisah Para Rasul 20:35, AYT)

Belakangan ini, teman baik saya, Dr. Andrew Fabich, seorang profesor mikrobiologi di Truett McConnell University, menulis sebuah artikel berisi cara-cara untuk tetap aman, menghindari kepanikan, dan memercayai Allah saat kita menyimak dan menunggu kabar yang dipublikasikan dengan baik mengenai wabah virus Corona. Dalam sebagian tindak lanjut ini, dengan izin dari Truett McConnell University dan dia sendiri, Dr. Fabich menantang gereja-gereja untuk melibatkan orang-orang ke dalam tindakan-tindakan praktis untuk melakukan berbagai hal yang secara rohani seharusnya selalu dijalankan oleh gereja, khususnya pada masa krisis.

"Saya yakin bahwa wabah virus Corona ini mungkin adalah kesempatan terbesar untuk penjangkauan bagi gereja di seluruh dunia. Virus Corona sudah melingkupi dunia dan, karena itu, membawa misi ke ladang kita. Gereja perlu meresponi situasi saat ini dengan tepat dan berpusat di lingkup Injil. Berikut adalah beberapa hal yang harus kita lakukan dalam masa kepanikan global seperti saat ini:

1. Kumpulkan tim misi medis medis gereja Anda untuk tanggapan lokal (semacam organisasi Samaritan Purse, tetapi dalam skala lokal). Keindahan dari tim semacam itu adalah kenyataan bahwa wabah penyakit menular terjadi secara reguler. Memiliki sesuatu di tempat tersebut akan memobilisasi gereja untuk maju ke depan.

2. Belilah sebanyak mungkin produk kebersihan yang saat ini dalam tingkat permintaan yang tinggi. Berhentilah membuat meme tentang kekurangan tisu toilet dan hand sanitizer (pembersih tangan - Red) dan mulai sadar bahwa orang-orang melihatnya sebagai kebutuhan. Gereja-gereja perlu menyimpan persediaan barang-barang ini untuk didistribusikan ke komunitas lokal mereka. Ide ini termasuk juga menyediakan barang-barang itu untuk komunitas Anda atau mengedarkan selebaran yang menginformasikan bahwa gereja Anda mendistribusikan produk kebersihan pribadi secara gratis. Dan, jika orang-orang berhenti untuk membeli barang-barang ini secara berlebihan, mengapa gereja tidak menggunakan barang-barang yang sama bagi anggotanya dalam ibadah mingguan? Sangat masuk akal untuk mempromosikan produk kebersihan pribadi yang bagus karena tindakan itu sungguh berasal dari pandangan alkitabiah.

3. Tugaskan orang yang kreatif dan alkitabiah untuk menulis sistem distribusi kepada setiap orang yang menerima produk kebersihan pribadi tersebut. Betapa lucunya jika kita memenuhi kebutuhan fisik manusia, tetapi mengabaikan untuk memberi tahu mereka tentang kebutuhan rohani yang paling penting: sebuah relasi dengan Yesus Kristus, sang Pencipta dan Penebus. Berikut adalah gagasan tentang hal yang dapat Anda masukkan untuk menjawab pertanyaan sulit dalam terang penyakit dan kematian.

Semua orang membicarakan tentang virus Corona, jadi mengapa gereja tetap diam dan tidak menawarkan solusi daripada hanya meratapi kepanikan saat ini? Gereja dipanggil untuk menjadi garam dan terang bagi dunia ini (Matius 5:13-14). Kita bisa menjadi garam dengan mempromosikan produk kebersihan pribadi selama masa krisis ini. Dan, kita bisa menjadi terang bagi mereka yang berada dalam kegelapan spiritual, menyingkapkan permasalahan dosa mereka dan berbagi tentang Kristus. Saya merasa bahwa kita tertinggal dari sebuah lagu yang penting dalam himne yang berlaku untuk situasi kita sekarang.

Rescue the perishing (Menyelamatkan yang binasa)
Care for the dying (Mempedulikan yang mati)
Jesus is merciful (Yesus berbelas kasih)
Jesus will save (Yesus akan menyelamatkan)

Saya sangat bersyukur untuk orang percaya lain, seperti Dr. Fabich, yang selalu mencari cara untuk meneladani Kristus melalui pelayanan dan, yang lebih penting lagi, untuk memberi orang lain apa yang paling mereka butuhkan: Injil, dengan mengetahui bahwa Tuhan akan menyediakan.

"Sekarang, Ia yang menyediakan benih bagi penabur dan roti sebagai makanan, akan menyediakan dan melipatgandakan benihmu untuk ditabur dan akan memperbanyak hasil-hasil kebenaranmu." (2 Korintus 9:10, AYT) (t/Nikos)

Diterjemahkan dari: