oleh RAC
Mungkin saya hanya pandai berpendapat, tetapi saya sedang bergumul dalam doa-doa malam saya. Apa yang bisa saya perbuat untuk orang lain. Sementara itu, walaupun saya jauh dari dampak, tetapi dampak merosotnya perekonomian sudah pula saya rasakan dalam pekerjaan saya.
Saya bukan orang yang berkelimpahan secara ekonomi, tetapi dicukupkan oleh Tuhan. Jika keadaan saya seperti ini, bagaimana mungkin saya bisa memberi kepada yang lain. Sebagai manusia, jujur ada rasa takut, saya berusaha menekan rasa itu sedemikian dalam. Kini, yang saya takutkan adalah saya tidak bermanfaat bagi orang lain.
Satu kesaksian saya, dua hari lalu, Tuhan kirim orang untuk saya tolong. Orang ini juga terdampak secara tidak langsung, biasanya dia berjualan malam hari membuka warung makan. Kini, dia harus berhenti karena ada peraturan daerah setempat. Saya tidak bisa menolong secara finansial. Namun, Tuhan menginspirasi saya dengan menolong orang tersebut memberikan jalan bagi usaha baru, dan saat ini sedang dikerjakan.
Puji Tuhan, hanya itu yang bisa saya lakukan, selain doa.