Sejarah mencatat, gereja Tuhan selalu bertumbuh dalam saat-saat sulit dan kelam. Lalu, bagaimana respons gereja masa kini dalam kondisi normal yang baru terkait dengan pandemi Covid-19? Mari simak pemikiran Max Lucado tentang hal ini.

Untuk menghadapi keadaan normal baru, gereja perlu memiliki respons yang tepat agar selaras dengan kebutuhan dan perkembangan yang ada. Mari kita belajar dari pemikiran Mark Nicklas dan komunitas gerejanya di Beaverton Foursquare dalam artikel berikut.

Meski cara dan platform yang digunakan akan bertambah banyak setelah pandemi berlangsung, tetapi inti dan tujuan penginjilan akan selalu sama bagi gereja dari waktu ke waktu.

Saat terjadi ketimpangan kesehatan global sebagai akibat dari pandemi Covid-19 yang melanda dunia, gereja harus menjadi pihak pertama yang mengupayakan dukungan dan bantuan bagi mereka yang membutuhkan.

Meski Allah tampaknya tidak terlihat dalam krisis pandemi Covid-19, tidak ada yang berada di luar kendali-Nya. Kita selalu dapat memercayai tuntunan tangan yang penuh kasih dari Bapa surgawi kita.

Untuk dapat hidup sepenuhnya, kita harus melangkah dengan berani dalam iman, dan melepaskan semua ketakutan akan kematian.

Apa yang harus dilakukan jika kita kehilangan pekerjaan atau kesulitan mencari pekerjaan akibat pandemi Covid-19 ini? Simak artikel berikut yang akan memberi saran-saran berguna untuk diterapkan.

Gereja dan orang-orang percaya dapat memberikan bantuan kepada mereka yang tengah mengalami kesulitan keuangan dengan melihat kembali apa yang dinyatakan dalam Kejadian 41.

Masa-masa karantina selama pandemi Covid-19 bisa menjadi satu kesempatan bagi pasangan suami istri untuk mengatasi konflik atau masalah dalam pernikahan.

Setiap krisis, termasuk pandemi Covid-19, akan menunjukkan karakter dan keimanan kita yang sesungguhnya. Tulisan Llyoid Jones, seorang pengkhotbah pada masa perang dunia II, akan menunjukkannya kepada kita.

Kita dapat menolong teman atau mereka yang tengah mengalami kecemasan dan depresi pada masa pandemi ini. Langkah-langkah spesifik dalam artikel ini akan memberitahukan kepada kita bagaimana untuk melakukannya.

Lakukan kebiasaan kecil setiap hari untuk membentuk dan menghidupi kekudusan kita setiap hari dalam masa karantina ini. Kelak, kita akan bersyukur dengan masa karantina yang membentuk kesalehan kita.

Mari kita belajar dari ketekunan para Rasul yang merindukan pertemuan langsung dengan jemaat dan rekan-rekan mereka yang lain, untuk juga tetap bertekun di dalam isolasi diri selama pandemi sembari terus memandang pada kebersamaan abadi kita bersama Allah kelak.

Melalui pandemi yang tengah berlangsung, mari kita menghitung hari-hari kita yang singkat di dalam dunia untuk dapat melihat segala sesuatu dalam perspektif kekekalan.

Pandemi Covid-19 menjadi kesempatan untuk memulihkan kembali keluarga sebagai garis depan pertumbuhan iman dan pelayanan Kristen. Apa yang diungkapkan dalam artikel berikut akan membantu kita untuk mengupayakannya.

Ada banyak perubahan yang harus kita lakukan saat pandemi Covid-19 menerpa. Namun, satu hal pasti Allah dan firman-Nya tidak pernah berubah, dan kita dapat selalu mengandalkan Dia melalui segala perubahan yang terjadi

Adalah penting bagi gereja dan komunita pelayanan Kristen untuk memikirkan ulang rencana strategis dalam melakukan pelayanan pada masa pandemi Covid-19 ini. Buatlah penyesuaian untuk tetap bisa melayani dengan hikmat dari Allah sendiri.

Pandemi Covid-19 menjadi kesempatan bagi gereja dan orang percaya untuk melakukan penginjilan dari jauh dengan menggunakan teknologi dan perangkat digital.

Teknologi merupakan media dalam pelayanan gereja pada masa pandemi ini. Jangan biarkan hal itu menggantikan makna dan peran gereja sebagai tubuh Kristus yang sejati di tengah dunia.

Di antara banyaknya ramifikasi (pencabangan percabangan - Red.) terkait COVID-19, adalah sebuah kebutuhan mendadak bagi gereja-gereja di mana pun untuk memikirkan ulang ibadah Minggu mereka, berpindah dari ibadah fisik ke arah pertemuan daring selama suatu periode. Namun, menyiarkan khotbah atau ibadah Minggu secara langsung bisa menjadi tantangan yang menakutkan, khususnya bagi gereja-gereja berukuran kecil sampai sedang yang kekurangan dana dan tim untuk menjalankan produksi semacam itu. Berikut ini adalah panduan praktis tentang bagaimana gereja kecil sampai sedang bisa memulai siaran langsung.